Lihat ke Halaman Asli

Band

TERVERIFIKASI

Let There Be Love

Kaus

Diperbarui: 3 Oktober 2024   15:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar pixabay.com

Langit gerimis, aku melekaskan langkahku. 

Biar amat! Toh rintik tak membasahi kausku. Semena rentang tujuanku, membelanjakan roti kroasan di Kafe, yang jaraknya tersisa sepelemparan batu saja.

Dan aku sudah melewati pintu kayunya sekarang, yang segra terharum aroma sgalamacem yang indah. Kue-kue lumer dan minuman yang tenang sampai yang berbuih.

He cantik! Paramupria bersarung tangan menyapa dari balik bakerinya.

Seperti biasa? Sapanya
Yak! Seperti biasa! Jawabku.
Duduklah!
Baiklah!

Lalu aku memilih kursi yang dekat dengan kaca-kaca bakeri yang fragrance nan mengunggah selera. Mataku berkeliling ke sekitar, memandang orang-orang bercengkerama menikmati hidangan dan suasana.

Sampai aku menemukannya. Tampak dia duduk bersendiri di dekat meja bar. Dia memakai kaus yang sama dengan kausku. Aku berhenti di sosoknya, apakah dia sehebat ketika di lapangan rumput hijau? Ah, aku pikir dia tidak sedang...?

Halo? Suara bakeryman mengejutkanku.
Ah! Sudah selesai? Kata basa-basiku.

Pelayan itu mengangguk senyum dan menyerahkan paper bag yang memuat roti pesananku.

Silakan ke kasir, nona! Urusnya.
Aku mengangguk. Tetapi tatapanku masih tidak lepas dari lelaki dengan kaus bernomor punggung tujuh yang duduk di seberang itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline