Di bibir pagi yang ranum
Aku menggantang kaca jendela dapur yang harum
Memandang alam tempat kamu berkerumun
Sekaligus mengembalikan lagu cinta yang tak mengalun
Dari kotak kaca jendela
Pagi yang putih terasa hampa
Ketika kamu tak juga terbaca
Sehabis pergi tanpa suara
Di antara kupu-kupu daun rimbun
Pernah rasa kita berhimpun
Berbicara tentang embun
Menjadikan kenangan mengalun
Cinta putihku telah pergi kini
Direnggut ayahmu kejam tanpa hati
Terkurung sesak di kawat besi
Naik bagasi taksi ke pasar pagi
Kini tinggal hati yang robek
Di jendelaku termehek-mehek
Usai sudah cinta yang pendek
Selamat jalan bebek-bebek