Bagi ganda putra bulu tangkis, masa bulu tangkis dengan kelebihan placing dan pukulan tak terduga sudah berlalu. Begitu pula dengan permainan cepat, sudah bukan lagi menjadi barang baru yang menjadi keunggulan.
Ganda putra dalam badminton dunia terkini, telah menempatkan kedua faktor di atas menjadi common, kemampuan yang sudah merata pada placing dan speed dari pemain-pemain dunia.
Era pukulan aneh ala Ahsan/Hendra dan kecepatan pasangan Kevin/Marcus sudahlah usai, kerna hampir semua pasangan unggulan BWF memiliki pukulan tak terduga juga kecepatan, seperti pasangan Chinese Taipei, Lee/Wang, ataupun ganda putra Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik dan beberapa pasangan lain.
Apalagi permainan net yang dulu digandrungi seperti keajaiban, kini mulai banyak ditinggalkan pemain, netting tidak masif lagi digunakan, hanya sesekali sebagai variasi atau bahkan gimmick semata.
Saya berpikir bahwa bulu tangkis Indonesia bisa ketinggalan jaman jika masih terpaku dengan dua kelebihan diatas yaitu mengandalkan pola pengecohan dan main speed, kerna pola permainan terutama men double, kini telah berkembang lebih cepat dari perkembangan yang dipakai di sini.
Saat kini lebih terlihat permainan pada base line dan area defense menjadi begitu penting yang bisa membalikkan keadaan pada permainan, telah menjadi dominan saat ini.
Demikian halnya dengan format keunggulan fisik, yang jaman dulu tidak signifikan, sekarang menjadi faktor penentu angka. Ganda Indonesia yang relatif berperawakan kecil-sedang kerap mengidap handicap jika menghadapi lawan dengan perawakan bongsor.
Pasangan India Rankireddy/Shetty yang bertinggi badan diatas 180cm menjadi begitu ideal dalam menutup lapangan, dimana tidak itu saja, mereka juga memiliki paket lengkap, kecepatan, pukulan smash deras, defense ketat, dan penipuan yang cukup hade.
Secara menyeluruh bulu tangkis dunia kini sudah hampir kembali back to basic, terutama untuk ganda putra. Permainan bulu tangkis era 70-80 kembali akan menjadi pakem yang keras selain genuine.
Permainan badminton sudah menjadi hard impact dengan pola jatuh-bangun yang semakin menggelinding dan cedera yang rentan jika tidak di bereskan di depan.