Lihat ke Halaman Asli

Band

TERVERIFIKASI

Let There Be Love

Perempuan Dingin di Kafe

Diperbarui: 27 Juni 2023   21:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 sumber gambar pixabay.com

Saya berdiri di sudut kafe, memastikan aroma kofinya yang mengapung di udara. Lalu beranjak ke ruangannya yang tak berpintu. Menghempaskan tubuh saya ke bangku seperti menghempas malam. 

Seorang perempuan masuk tak lama kemudian, wajahnya putih seperti salju, rambutnya berderai seperti hamparan sutra. Dia mengambil meja bersisian, dan tiba-tiba saja saya merasakan dingin.

Pramukofi menghampiri saya, tetapi saya membikin kode untuk lady's first dan segera dia beralih ke samping.

Mmm.. aku mau kopi yang paling panas! Kata perempuan beku itu.
Baik nona!

Tuan?
Saya kofi, black! Pesan saya.

Lalu pelayan berlalu, dan tak lama dia kembali lagi membawa dua mug berkepul asap. Dia menurunkan pesanannya ke wanita lebih dahulu, baru ke meja saya.

Sedikitpun saya belum menyentuh kopi hitam saya, sementara perempuan itu telah mereguk lembut kopinya, bibirnya jadi basah dan lipsnya berkilatan. Saya melihat betapa tontonan anggun berada di dekat saya dan saya tiba-tiba menyukainya.

Perempuan itu pun selesai dengan hidangannya dan parasnya tak sepucat semula, dia menghapus bibirnya dengan kertas tisu.

Apakah anda akan mendiamkan kopi anda? Tiba-tiba perempuan itu menoleh saya.
Ah, tentu saja tidak, tapi kopi ini masih mengasap! Jawab saya separuh terkejut.
Anda tak merasakan dingin? Dia bertanya lagi.
Sebenarnya begitu! Jawab saya serba salah.

Lalu dia mengambil sebatang rokok dan menghidupkannya, membuang asapnya yang membubung bergulung-gulung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline