Aku mendapati hujan
yang sedang membawa bayangmu
Saat sama ku sedang mengumpulkan gambar parasmu
Kita berkejaran
Aku, hujan dan
Kamu
Aku menuangkan genangannya ke dalam ember
Lalu mengaduk-aduk mencari senyummu
Namun hanya serpihan
Lalu ku simpan ke dalam spons
yang ternyata telah jenuh menyimpan airmata
Aku memasukan spons ke dalam mesin cuci
Mengeringkannya di mentari
Untuk melihat cinta kembali
Yang ketika menguap ku baru tahu
muasal wajahmu menjadi awan
Lalu ketika awan menjatuhkan hujan
Aku kembali memunguti bayangmu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H