Dalam dunia bisnis, sebuah perusahaan harus mampu menarik dan mempertahankan karyawan yang paling terampil. Dengan berkembangnya generasi digital, perusahaan yang menggunakan bakat mereka akan terus tetap bertahan.
Indonesia, sebagai tempat bagi lebih dari 1.700 perusahaan startup telah dapat memanfaatkan para pekerja lokal. Sejak 2013, sektor digital di Indonesia telah tumbuh 9,9-10,7 persen per tahun, dua kali lipat pertumbuhan ekonomi nasional.
Itulah sebabnya Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, terdorong untuk mengambil kesempatan dari peluang dan potensi industri digital.
Pada 2020, milenial akan terdiri dari 50 persen dari tenaga kerja global dan akan mulai mengambil tempat duduk mereka di posisi senior di berbagai sektor.
Menurut data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional yang terbaru, setidaknya ada 90 juta milenial di Indonesia yang siap bersaing di era digital.
Dengan sedikit perencanaan, para pekerja ini akan menjadi tambahan yang bagus untuk tim yang ada dan memberikan peran penting dalam operasi bisnis di masa depan.
Keunggulan kompetitif
Hanya dalam dua dekade, tenaga kerja telah beralih dari membungkuk di depan mesin faks menuju ke mengirim data melalui cloud dari smartphone mereka.
Dengan tumbuh dengan perubahan terus-menerus, milenial tidak hanya akrab dengan inovasi digital - mereka waspada terhadap teknologi warisan dan secara aktif berusaha mengidentifikasi dari mana gelombang disruptive selanjutnya akan datang. Pendekatan lincah dan berulang ini merupakan aset besar dalam sebuah bisnis.
Pertumbuhan pribadi juga penting bagi milenial - 52 persen, bahwa kami tertarik untuk menawarkan peluang untuk maju serta adanya penelitian PwC yang menunjukkan bahwa pembelajaran dan pengembangan adalah benefit karyawan yang paling berharga. pola pikir kritis nan ambisius ini menjadi pengembangan diri yang inovatif untuk melampaui tujuan bisnis.