Lihat ke Halaman Asli

Bandem Wicitra

lifelong learners

ETF sebagai Diversifikasi Portofolio Investasi

Diperbarui: 28 Oktober 2019   11:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: shutterstock.com

Saat ini, masih banyak orang lebih memilih menyimpan uang di bank daripada memilih untuk berinvestasi dan banyak hal yang menyebabkan hal tersebut dimana salah satunya faktor risiko yang terkait dengan investasi. Beberapa orang mungkin hanya belum tahu tentang bagaimana berinvestasi atau takut memikirkan risiko yang harus dihadapi untuk melakukan investasi pada modalnya.

Anda mungkin pernah mendengar istilah diversifikasi. Di bidang keuangan, diversifikasi mengacu pada proses menetapkan modal atau dana dengan cara memilih atau menentukan berbagai aset dalam portofolio anda dengan tujuan untuk mengurangi risiko. Untuk melakukan diversifikasi dengan baik, maka hindari untuk melakukan investasi pada instrumen-instrumen yang mempunyai karakter-karakter yang sama. Jika saham, emas dan aset dalam bentuk tanah atau rumah mungkin sudah cukup familiar untuk menetapkan intrumen tersebut dalam portofolio investasi anda, maka masih terdapat satu intrumen investasi yang mungkin belum anda pernah dengar namun memiliki tingkat return yang bagus dan stabilitas nilai yaitu Exchange Traded Fund (ETF).

Sejak diperkenalkan dua dekade yang lalu, ETF telah berhasil bertumbuh jauh di luar fungsi awalnya untuk melacak indeks dengan tingkat likuid yang besar di Bursa luar seperti New York Stock Exchange (NYSE). ETF sekarang memiliki lebih dari $2,6 triliun aset secara global. ETF di Bursa global mengalami tingkat transaksi yang terus meningkat dan digunakan oleh investor di semakin banyak pasar. Segmen investor baru terus melakukan diversifikasi ke dalam produk ETF ke dalam portofolionya. Lantas apa itu ETF?

ETF jika mengacu pada laman Web Bursa www.idx.co.id adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek. Meskipun ETF pada dasarnya adalah reksa dana, namun yang membedakan adalah produk ini dapat diperdagangkan dengan mekanisme saham-saham yang ada di Bursa Efek Indonesia atau dapat dikatakan di pasar primer dan sekunder. ETF merupakan penggabungan antara unsur reksa dana dalam hal pengelolaan dana dengan mekanisme saham dalam hal transaksi jual maupun beli.

Terdapat kunci penting pada produk ETF yang dapat memungkinkan dan membantu semua jenis investor untuk membangun dan mengelola investasi mereka yaitu biaya transaksi yang sangat rendah, dibandingkan dengan reksa dana pada umumnya dan pajak ETF adalah pemenang dibanding pengenaai pajak intrumen lainnya karena tidak ada pengenaan pajak final. Fleksibilitas pada kegiatan perdagangan di Bursa, mirip seperti saham, membuatnya mudah untuk melakukan kegiatan transaksi. Diversifikasi yang menawarkan akses ke banyak investasi dimana pada 1 produk ETF bisa saja terdapat berbagai intrumen lainnya seperti saham, obligasi dan/atau indeks acuan yang membantu untuk meminimalisir risiko dan yang terakhir adalah  transparansi informasi tentang kepemilikan, kinerja, dan biaya diterbitkan setiap hari dan tersedia secara gratis.

Seperti halnya semua investasi keuangan, berinvestasi dalam ETF pun juga mengandung risiko seperti nilai investasi dapat turun dan naik dan risiko kemungkinan terjadinya suspensi pada saham yang terdaftar di dalam indeks ETF tersebut. Berbagai jenis intrumen investasi pun akan melibatkan berbagai elemen risiko. Dengan ETF, modal yang diinvestasikan tersebar di berbagai intrumen investasi dalam indeks tertentu dalam satu transaksi. Meskipun ini tidak menghilangkan risiko sepenuhnya, struktur yang terdiversifikasi memiliki potensi untuk meningkatkan rasio risiko pengembalian portofolio.

ETF di luar Bursa Efek Indonesia telah menjadi sangat populer karena dengan cepat memiliki intrumen Efek yang terdiversifikasi, seperti saham sampai indeks acuan seperti SPY -- SPDR S&P 500 dan EEM -- iShares MSCI Emerging Markets dengan biaya transaksi yang sangat murah. ETF juga memungkinkan investor untuk mendapatkan eksposur yang sangat spesifik ke area pasar, industri, dan kelas aset lainnya. ETF juga merupakan salah satu cara termudah untuk berinvestasi di pasar modal, jika anda memiliki pengalaman atau pengetahuan yang terbatas tentang pasar modal.

Mengacu pada laman web Bursa Efek Indonesia, hingga saat ini telah terdapat 28 produk ETF yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, salah satunya adalah R-LQ45X, XIIT, XPDV dan lainnya yang dimana ETF tersebut didalamnya terdapat intrumen saham LQ45 sampai dengan saham yang dapat memberikan dividen tertinggi. Selanjutnya jika ingin berinvestasi pada ETF maka dapat menghubungi Perusahaan Sekuritas untuk melakukan pendaftaran atau pembukaan akun terlebih dahulu untuk selanjutnya dapat dapat mengakses ke pasar primer dan pasar sekunder untuk membeli ETF.

Jika lebih peka dengan kondisi ekonomi makro sekarang, di tengah-tengah ketegangan perdagangan global yang masih berlangsung, goyangan return Efek saham, obligasi dan penurunan suku bunga, maka investor yang sadar akan hal tersebut akan beralih ke ETFsalah satunya yang berada pada posisi terbaik untuk menghadapi potensi kejatuhan pasar. Dengan kondisi seperti saat ini  maka secara eksposur pada portofolio harus dilakukan diversifikasi yang baik, maka ETF bisa menjadi pilihan untuk ditetapkan dalam portofolio  dimana dengan risiko dan volatilitas yang rendah dan bisa bertahan di dalam kondisi seperti ini.

Namun hal penting sebelum melakukan investasi, penting untuk memahami risiko secara spesifik. Tingkat risiko yang terdapat dalam dalam investasi harus dipertimbangkan apakah investasi menghasilkan pengembalian yang diharapkan ? Namun harus sadar juga, akan sejauh mana investasi akan mengalami risiko kerugian ?

Singkatnya, tujuan utama investasi adalah untuk memperoleh pengembalian setinggi mungkin, dengan risiko terendah. Diversifikasi yang baik dapat membantu memperoleh keseimbangan portofolio anda, dengan investasi ke seluruh kelas aset dan sektor-sektor yang secara teori dapat melakukan kinerja berbeda pada titik waktu tertentu. Jika investasi terdiversifikasi dengan baik, maka seiring waktu kinerja yang buruk dari salah satu intrumen atau produk investasi akan diimbangi dengan kinerja yang lebih baik di yang lain dan sebaliknya, sehingga menurunkan risiko kerugian secara keseluruhan. ETF merupakan salah satu produk yang baik yang dapat digunakan untuk diversifikasi portofolio anda selain saham dan aset lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline