Seorang ibu menasihati putrinya yang sedang jatuh cinta.
“Kamu percaya pada lelaki yang mulutnya nyinyir? Yang hobinya menyindir-nyindir?”
“Mama ngomong apa sih..”
“Kamu percaya pada lelaki yang suka ingkar janji? Yang meremehkan kebohongon?”
“Mama???”
“Kamu percaya pada lelaki cengeng yang lebay? Yang maunya mencubit tapi ngeluh dizalimi kalo dicubit?”
“Duh, Mama..”
“Kamu percaya pada lelaki yang gemar cari kambing hitam atas ketidakbecusannya?”
“Aku makin ga ngerti deh, Mama ini ngomong apa..”
“Kamu percaya pada lelaki yang haus puja-puji? Yang kesana kemari mendongeng tentang prestasi bergincu dan kebaikan palsu?”
“Udah dong Ma..”
“Kamu percaya pada lelaki yang senang berpura-pura? Pura-pura bersih padahal jorok, pura-pura lurus padahal bengkok?”
“Mama pushiiing..”
“Kamu percaya pada tampang lugu yang sesungguhnya menyembunyikan benalu? Yang kalo berjanji dia ingkari, yang kalo ngomong banyak bohong, yang kalo diberi amanat dia khianat?
“Mama ih, jadi serem. Ngeri bingiiit, Ma, ama cowok kayak gitu.. Mending golput, eh maksudnya jomblo aja deh dari pada miih cowok udah tua tapi alay..”
“Syukurlah.. anak mama tuh emang pinter. Mama juga yakin, kalo anak mama ga mungkin jadi keblinger, jatuh ke dalam pelukan sijongos yang pura-pura jadi majikan.”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H