Lihat ke Halaman Asli

Strategi Sampling Purposeful

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Bingung, adalah satu kata untuk Metode Peneitian Kualitatif. Semakin ke dalam mempelajarinya semakin sulit, iya itu lah Kualitatif, yang awalnya di iming-imingi bahwa kualitatif itu lebih mudah dari kuantitatif, ternyata sebenarnya tidak juga :D

Masuk pada tahap selanjutnya, ada tiga pertimbangan untuk menggunakan pendekatan sampling Purposeful dalam penelitian kualitatif, yaitu:

1.Keputusan-keputusan mengenai pemilihan partisipan.

2.Tipe strategi sampling yang spesifik.

3.Ukurang dari sampel yang dipelajari.

Alasan mengapa menggunakan sampling Purposeful karena lebih fleksibel dalam pengambilan data, mengambil subjek tidak secara acak sesuai dengan karakter penelitian kualitatf, Ikatan subjek penelitian dengan fenomena yang akan diteliti, dan untuk memahami sesuatu yang jelas dari subjek yang terpilih sesuai dengan tujuan penelitian.

10 strategi:

1.Pengambilan sampel ekstrim atau menyimpang

2.Pengambilan sampel berfokus pada intensitas

3.Pengambilan sampel dengan variasi maksimum

4.Pengambilan sampel homogeny

5.Pengambilan sampel kasus tipikal

6.Pengambilan sampel perposif yang terstratifikasi

7.Pengambilan sampel kritikal

8.Pengambilan sampel bola saju/berantai

9.Pengambilan sampel criteria tertentu dalam penelitian

10.Pengambilan sampel berdasarkan teori/konstruk operasional

Semoga artikel kali ini membuat kalian bingung, sehingga kalian akan membaca dan mempelajari yang belum kalian pahami, semoga artikel ini bermanfaat bagi yang membaca J




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline