Lihat ke Halaman Asli

Banafsa Safa Romadon

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Tidur dan Gen-Z: Pelarian yang Tenang di Era yang Bising

Diperbarui: 20 November 2024   19:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Siapa yang tidak merasa kelelahan setelah seharian bergelut dengan segudang aktivitas ? kelelahan dengan aktivitas seharian terkadang membuat lemas  bahkan mengantuk dan ingin tidur . Tidur adalah  suatu kegiatan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Menurut World Health Organization (WHO), tidur dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi fisiologis yang terjadi secara alami dan teratur dimana tubuh dan pikiran beristirahat. Namun saat ini tidur yang seharusnya sebagai aktivitas fisiologi untuk memulihkan energi malah dijadikan sebagai pelarian di kalangan generasi z atau sering dikenal dengan sebutan gen z.

Gen z yang dikenal sebagai kalangan yang ambisius, kreatif, dan inovatif seringkali mudah merasa kelelahan secara emosional dan mental. Ini diakibatkan dari tekanan hidup di era modern ini membuat mereka harus menghadapi berbagai tantangan yang unik. Yang tak jarang membuat para gen z ini merasa ingin melarikan diri dan menghindari dari sesuatu yang dianggapanya membebani. Dari tekanan ini muncullah sebuah fenomena dimana para gen z ini cenderung tidur sebagai pelarian diri.

Menurut informasi dari platform sosial media, banyak para gen z yang mengaku menjadikan tidur sebagai pelarian dari tekanan akademik, pekerjaan, perasaan cemas, bahkan dari masalah percintaan. Banyak dari mereka yang terkadang menghabiskan waktu seharian hanya untuk tidur dan melupakan hal lainnya seperti makan. Namun hal ini dapat berdampak buruk pada Kesehatan. Pola tidur yang berlebihan tidak baik untuk kesehatan.

Waktu tidur yang berkepanjangan dapat menurunkun kesehatan seperti terasa pusing, sakit punggung, diabetes, bahkan malah memperburuk kesehatan mental itu sendiri. Tidur yang baik adalah tidur yang berkualitas, tidak berlebihan maupun kekurangan. Pola tidur harus diperhatikan karena akan berdampak pada kesehatan jiwa dan raga. Maka dari itu fenomena tidur sebagai pelarian di kalangan gen z ini sebaiknya dikurangi dan tidak dinormalisasikan. Ada banyak cara yang dapat dilakukan selain tidur sebagai pelarian. Seperti melakukan hobby yang disukai, berkumpul dengan teman atau saudara, maupun bermain dengan peliharaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline