Lihat ke Halaman Asli

Alfa Bamsky

Just human being yang hobi bikin artikel ringan, lucu dan renyah.

Saat Tangis Bung Karno Meledak

Diperbarui: 19 Januari 2021   08:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source picture : grid.id

Tangan bung Karno bergetar. Mata beliau berkaca-kaca. Usai menorehkan tanda tangan, beliau menangis tersedu sedu hingga bahunya terguncang. Para staf kepresidenan pun dirundung haru dan tak kuasa menahan hingga turut menitikkan air mata. Lantas berkas apa yang ditanda tangani saat itu sehingga beliau sangat emosional penuh pergolakan batin   ? 

Semua berawal dari rumah H.O.S Tjokroaminoto

Sejarah selalu menarik untuk dikenang. Tercatat oleh tinta emas bahwa founding fathers kita adalah orang orang gagah. Sebagaimana kisah ini yang menceritakan bung Karno dimasa perjuangan. Kala itu di Bandung tahun 1920. Dirinya dan Sekarmadji Maridjan (SM) Kartosoewirjo indekos dirumah pahlawan ternama H.O.S Tjokroaminoto. 

Hari-hari yang mereka lalui penuh bincang politik diskusi dan debat. Tak heran ketiga tokoh ini begitu dekat satu sama lain.

Kedekatan bung Karno dengan Karto

Sebagaimana dilansir oleh surya.co.id, hati kita akan tersentuh saat membaca tulisan tangan bung Karno saat ia mengenang Karto sebagai sahabat sekaligus kakaknya.

Karto adalah kritikus handal. Sebab itu bung Karno selalu meminta masukan dirinya saat latihan pidato. Kritik Karto sangat pedas dan menusuk, sebab ia ingin bung Karno menjadi aktivis ternama sekaligus orator ulung. Dan kelak cita-citanya terkabul. Bung Karno menjadi salah satu orator terbaik dunia pada masanya. 

"Pada tahun 20-an di Bandung kami tinggal bersama, makan bersama, dan bermimpi bersama-sama." (Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat.)

Seperti kakak adik, saling ledek dan tertawa

Pernah suatu ketika bung Karno berlatih pidato dan gesture didepan cermin ala Oprah Winfrey. Alangkah terkejutnya beliau tetiba Karto sudah ada dibelakangnya seraya mengejek, "Hei Karno, buat apa berpidato di depan cermin ? Seperti orang gila saja." 

Bubar konsentrasi bung Karno ! Susah payah beliau menahan tawa seraya berucap, "Tidak seperti kamu, sudah kurus, kecil, pendek, keriting mana bisa jadi orang besar !"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline