Pada tanggal 4 april 2024, seorang perwira Polda Jawa Tengah, Komisaris Polisi (
Kompol) Tumanggor, ditemukan tewas di dalam mobilnya yang terparkir di kompleks Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang. Kematian ini diduga merupakan kasus bunuh diri, di mana korban ditemukan dengan luka tembak di bagian daguPihak kepolisian menemukan Kompol Tumanggor dalam keadaan bersimbah darah di dalam mobilnya. Menurut laporan, senjata api yang digunakan ditemukan di dekatnya, yang semakin memperkuat dugaan bahwa ini adalah tindakan bunuh diri. Penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan untuk memastikan penyebab pasti kematian dan untuk mengumpulkan informasi terkait kondisi mental dan situasi pribadi korban sebelum kejadian.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa motif di balik tindakan tragis ini mungkin terkait dengan masalah pribadi yang dihadapi oleh Kompol Tumanggor. Kepala Bidang Humas Polda Jateng Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto membenarkan insiden itu.
"Iya, ada kejadian itu. Diduga masalah keluarga (penyebabnya)," ungkapnya,Kamis 4/4/2024.Rekan-rekannya mengungkapkan bahwa ia sempat mengalami tekanan yang cukup berat, meskipun tidak ada informasi spesifik yang mengungkapkan detail mengenai masalah tersebut. Hal ini menyoroti pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental di kalangan anggota kepolisian, yang sering kali menghadapi situasi yang penuh tekanan.
Kematian Kompol Tumanggor mengejutkan banyak pihak, termasuk rekan-rekannya di Polda Jateng. Banyak yang merasa kehilangan dan berduka atas kejadian ini, mengingat kontribusi dan dedikasi yang telah diberikan oleh almarhum selama bertugas. Polda Jateng berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan dan melakukan evaluasi terhadap kondisi mental anggota untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya dukungan mental dan emosional bagi para profesional di bidang kepolisian. Diharapkan, dengan adanya penyelidikan yang transparan dan perhatian lebih terhadap kesehatan mental, langkah-langkah pencegahan dapat diambil untuk menghindari tragedi serupa di masa mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H