Tiap hari Jumat pagi, relawan yang tergabung dalam Lentera Kasih untuk Sesama (Lensa) Kota Salatiga . Di mana, mereka membagikan ratusan nasi bungkus (nasbung) untuk para dhuafa. Eloknya, ibu- ibu muda yang terjun ke lapangan juga mengajak anak- anaknya dengan tujuan memberikan edukasi pentingnya berbagi.
Memang, para relawan Lensa terdiri dari berbagai kalangan, termasuk ibu- ibu muda yang masih memiliki anak usia di bawah 10 tahun. Terkait hal tersebut, agar aktifitas membagikan nasbung tetap bisa diikuti, sementara kewajiban momonganak mampu berjalanan, maka kegiatan Jumat Berkah dilakukan secara bersamaan.
" Keberadaan anak- anak yang masih perlu pengawasan orang tuanya tak perlu menghambat jalannya Jumat Berkah. Faktanya, kita- kita mampu menuntaskan berbagi nasbung sekaligus momong anak- anak," kata Sasha Herlambang yang memiliki dua orang anak usia di bawah 10 tahun.
Seperti biasa, kata Sasha, saban Jumat pagi, sekitar pk 08.00, puluhan relawan Lensa sudah berada di titik kumpul, yakni di depan monument pahlawan nasional yang terletak di lapangan Pancasila Kota Salatiga. Mereka biasanya menunggu kedatangan donator yang menyumbangkan nasbung untuk didistribusikan ke sasaran. " Hari ini, total ada 173 nasbung yang diperoleh dari donatur mau pun personil Lensa," ungkap Sasha.
Setelah seluruh nasbung terkumpul, maka jumlah relawan yang rata- rata setiap kegiatan Jumat Berkah berjumlah 30 orang, segera dipecah menjadi 4 tim. Sembari menenteng nasbung, sekaligus momong anak- anaknya, mereka berpencar ke pelosok kota untuk menemui dhuafa, tukang becak, sais dokar mau pun tukang sapu jalanan.
Saat menemui sasaran, ibu- ibu sengaja melepas anaknya untuk ikut membagikan nasbung. Edukasi tentang pentingnya berbagi ini bukan sekedar teori, namun langsung dipraktekkan di lapangan sehingga anak- anak yang masih polos mampu mencerna bahwa di dunia luar, ternyata banyak orang yang membutuhkan bantuan kendati hanya berupa nasbung.
" Anak saya yang masih duduk di bangku TK, jadi ketagihan ikut membagikan nasbung. Jumat pagi tadi, ia dikawal ibunya menyusuri jalanan Salatiga membagikan nasbung," kata Thorik Huda Kurniawan warga Sraten, Tuntang, Kabupaten Semarang.
Diapresiasi Banyak Pihak
Menurut Thorik, aktifitas Jumat Berkah dinilainya sangat positif baik dinilai dari sisi kemanusiaan mau pun edukasi bagi anak- anak. Sebab, mengedukasi sejak dini memang sangat dibutuhkan ketika anak- anak sekarang banyak yang dicekoki dengan beragam mainan elektronik berbasis internet. " Dengan mengikutsertakan anak- anak ke lapangan, mereka jadi memiliki empati terhadap kaum dhuafa," jelasnya.
Apa yang diungkapkan Sasha mau pun Thorik ini, dibenarkan oleh Atha selaku Ketua Lensa Kota Salatiga. Di mana, pihaknya sengaja meminta agar relawan mau mengajak anak- anaknya ke lapangan untuk mengajarkan nilai- nilai kemanusiaan secara dini. " Jangan sampai keberadaan anak- anak menjadi penghambat kegiatan Jumat Berkah," ujarnya.
Jumat Berkah yang secara rutin digelar saban Jumat pagi ini, lanjut Atha, sebenarnya sudah dimulai sejak tahun lalu. Di mana, berdasarkan temuan tim survei Lensa, di lapangan banyak ditemukan dhuafa yang tak pernah mampu menikmati nasi berikut lauknya secara layak. Terkait hal itu, segera direalisasi Jumat Berkah yang nasbungnya mayoritas datang dari para donatur.