Lihat ke Halaman Asli

Bambang Setyawan

TERVERIFIKASI

Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Begini Kalau Jokowi Marah!

Diperbarui: 8 Desember 2015   03:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Presiden Jokowi (foto: dok kompas.com)"][/caption]Setelah sempat menahan diri, akhirnya Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi benar- benar marah usai membaca transkip pembicaraan antara Ketua DPR Setya Novanto (Setnov), Mohamad Riza Chalid dan Presiden Direktur (Presdir) PT Freeport Maroef Sjamsoeddin.

“ Saya tidak apa- apa dikatakan Presiden gila ! Presiden sarap, Presiden koppig, tidak apa- apa. Tapi kalau sudah menyangkut wibawa, mencatut meminta saham 11 persen itu yang saya tidak mau. Tidak bisa. Ini masalah kepatutan, kepantasan, moralitas. Itu masalah wibawa negara,” kata Jokowi dengan nada tinggi, Senin (7/12) petang.

Sebagaimana dilansir kompas.com, Jokowi kepada media memberikan pernyataan tentang persiapan pelaksanaan Pilkada serentak. Ia yang biasa bersikap tenang, dingin dan banyak senyum, mendadak berubah. Dirinya langsung pasang nada tinggi ketika ditanya mengenai proses persidangan yang berjalan di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) siang tadi.

Sembari mengacungkan jari telunjuknya sebagai tanda ketegasan atas sikapnya, Jokowi mendaskan bahwa dirinya disebut sebagai Presiden gila dan berbagai sebutan lainnya, ia bergeming. Namun, bila telah menyinggung wibawa negara, dia tak mau kompromi. Usai mengeluarkan pernyataan sikapnya, Presiden langsung nyelonong pergi meninggalkan wartawan sembari mengatakan “Cukup!”.

Bila melihat gestur  Presiden yang seperti itu, tak pelak lagi, artinya kemarahan Jokowi telah mencapai puncaknya. Yang jadi persoalan, peradilan yang tengah digelar MKD merupakan peradilan politik. Jadi, kendati nantinya hasilnya mengecewakan publik, hal tersebut tetap sah adanya.

Kemarahan Presiden, sepertinya sudah tak bisa ditahan lagi. Sebab, berdasarkan keterangan Kepala Staf  Presiden, Teten Masduki, selesai membaca transkip pembicaraan antara Setnov, Mohamad Riza Chalid dan  Maroef Sjamsoeddin, kemarahan Jokowi terlihat meletup.

Kejaksaan Agung Serius

Menurut Teten, Presiden sudah sering dihina, tapi tidak marah. Namun, ketika mengetahui  namanya dicatut, dibilang minta saham. Jokowi marah luar biasa.Kemarahannya sengaja ditahan sejak pagi hingga siang hari, sampai menjelang petang belakangan emosinya terpicu. “ Karena ini terkait moral dan etika pemerintahan,” tukas Teten.

Kendati Presiden marah luar biasa, namun Teten belum bisa memastikan langkah apa yang akan diambil bila nantinya proses persidangan di MKD mengecewakan. Sebab, penegakan hukum tidak bisa berjalan tanpa harus laporan atau menunggu ijin dari Presiden.

Terkait erat dengan potensi unsur pidana terhadap kasus yang dikenal sebagai “Papa Minta Saham” ini, Presiden sudah mendapat masukan dari Jaksa Agung HM Prasetyo dan kapolri Jendral Pol Badrodin Haiti. Untuk itu, pihak Kejaksaan Agung (Kejagung) bakal serius menelisik pertemuan antara Setnov, pengusaha minyak Mohamad Riza Chalid dengan Maroef.

Entah seberapa tingkat keseriusan Kejagung dalam mengusut percobaan pemufakatan jahat tersebut, yang jelas, Presiden tentunya akan terus memantau perkembangannya. Nah, bila suatu perkara sedari awal sudah mendapat atensi orang nomor satu di Republik ini, apakah ada yang berani nekad bermain- main ? Kita tunggu saja kelanjutannya. (*)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline