[caption id="attachment_402949" align="aligncenter" width="560" caption="Ilustrasi (Foto:tribun)"][/caption]
Sedikitnya 100 mahasiswa perguruan tinggi swasta terkenal di Salatiga, Minggu (15/3) pagi terpaksa diamankan jajaran Polres Semarang. Pasalnya, para intelektual muda tersebut terlibat tawuran dengan warga Kopeng, kecamatan Getasan.
Ulah memalukan yang terjadi menjelang subuh ini, tak pelak, selain menimbulkan sedikitnya 3 orang mengalami luka- luka, belakangan “memaksa” Kapolres Semarang AKBP Muslimin Achmad mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Perwira menengah tersebut memimpin anggotanya untuk mengamankan sekitar 100 mahasiswa.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh di TKP, yakni dusun Sleker, Kopeng, Getasan, Kabupaten Semarang, kejadian yang mencoreng nama besar kampus di Salatiga ini berawal dari adanya pesta wisuda yang digelar di hotel Renata. Selayaknya pesta anak muda, selain makanan, mereka juga menenggak minuman keras.
Akibat pengaruh alkohol tersebut, timbul kegaduhan yang menurut warga setempat masih bisa ditoleransi. Hingga sekitar pk 03.30, dua orang mahasiswa berinisial M (22) dan A (21) keluar dari hotel Renata dengan mengendarai sepeda motor. Keduanya menuju mini market, niatnya akan membeli minuman penghangat badan.
Sayang, mini market yang dituju tutup. Terkait hal itu, keduanya menuju warung angkringan milik Priono (40) warga setempat. Celakanya, meski berjarak cukup dekat, gas motor mereka seakan dimainkan hingga mengundang reaksi warga. “ Karena bising, kami menegurnya,” kata Bokir (40).
Ditegur warga bukannya M dan A tahu diri, maklum otaknya sudah diracuni minuman laknat. Keduanya malah menantang warga, dengan dukungan mahasiswa lainnya yang ada di hotel Renata, dalam hitungan menit terjadi baku hantam hingga mengakibatkan beberapa orang terluka, termasuk pemilik warung.
Kendati jumlahnya mencapai sekitar 100 orang, namun warga yang ikut terlibat tawuran berjumlah lebih banyak. Hasilnya bisa ditebak, para mahasiswa berhasil dipukul mundur dan berlindung ke hotel. “ Posisi mereka terkepung di hotel,” jelas Bokir.
Sementara mahasiswa berlindung di hotel Renata, pihak Polsek Getasan dan Koramil Getasan yang markasnya berjarak sekitar 3 kilo meter segera bergerak ke TKP. Sembari menunggu pasukan Dalmas dari Polres Semarang, aparat melakukan pengamanan untuk mengantisipasi tawuran susulan.
Hingga pk 07.00, dibawah pengawasan langsung AKBP Muslimin Achmad, para mahasiswa berhasil dievakuasi dengan menggunakan truck dan mobil dinas Polres Semarang. Meski masih tetap dalam kepungan ratusan warga, akhirnya pk 08.30 seluruh mahasiswa berhasil dievakuasi menuju Mapolres Semarang untuk menjalani pemeriksaan.
Sedang situasi di TKP, sampai sore hari masih dijaga aparat gabungan untuk mengantisipasi adanya oknum- oknum yang akan memprovokasi. Warga sendiri terlihat bergerombol di sekitar lokasi sembari bersiaga, sebab tak menutup kemungkinan muncul aksi balasan (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H