'BANGSAT!! ANJING LO WAN!!!' Mungkin kalimat ini bakalan sering terucap saat kalian yang membaca ini disuguhi dengan adegan-adegan bangsat ala James Wan dalam Insidious : Chapter 2, film terbarunya. Sekuel dari Insidious ini memang disutradarai oleh Wan, yang juga menangani film-film sukses seperti sekuel Saw dan yang paling fantastis, The Conjuring(2013).
Sebelum mengulas film ini, ada baiknya bagi anda yang punya masalah dengan jantung, untuk jangan menonton film ini. Karena, kejutan-kejutan yang ada dalam film ini memang sangat-sangat kampret. Dada saya saja sampai sakit gara-gara itu. Alkisah, Josh(Patrick Wilson) dan keluarganya sudah terbebas dari gangguan-gangguan di rumah lama (lanjutan dari Insidious). Di rumah barunya, mereka menjalani kehidupan yang baru juga. Tapi, ternyata tak semudah itu. Josh mulai 'berubah'. Ternyata, dia dirasuki oleh arwah Parker yang doyan membunuh. Selanjutnya, silahkan tonton sendiri. Seperti yang sudah disebut diatas, James Wan tetaplah James Wan. Dia adalah seorang brilian. Setelah membuat saya tergila-gila dengan franchise Saw, mencabik-cabik saraf pemberani saya dalam The Conjuring, kini dia merusak nalar saya dengan kejutan-kejutan tak terduga di sini. Sulit sekali membayangkan film horror barat bisa seseram film-film dari Asia, khususnya Thailand dan Jepang. Dan brengseknya, saya tetap menganggap Asia adalah jagonya dalam urusan menakut-nakuti orang setelah menonton Insidious Chapter 2 ini. Siapa yang tidak parno melihat tangan muncul perlahan-lahan dari lubang wastafel, hantu yang nangkring di punggung kita, kunti yang keluar dari layar TV kita? Siapa juga yang tidak takut melihat hantu pas di depan muka kita dengan lubang mata yang bolong, berdarah-darah, dan tangan buntung? Semua ini tidak akan kita dapatkan dalam film horror barat, khususnya Insidious 2 ini. Yang bakal sering ditemukan adalah berbagai macam kejeniusan Wan untuk menipu penonton yang bisa dianalogikan seperti ini. Saat kita melangkah ke arah cermin, kita lihat seseorang ada di belakang kita. Saat kita menoleh ke belakang, dibarengi dengan musik yang -asu-kampret-anjing-beneran-dah menyeramkan itu, ternyata tidak ada apa-apa. Saat dentingan musik sudah mereda, dan saraf tegang mulai mengendur lagi, saat menoleh balik, JENG!!!! *Lanjutin sendiri* Musik memang jadi senjata andalan Wan untuk membodohi penonton. Saat dentingan musik bertabuh kencang, tidak ada apa-apa. Saat lagi hening dan 'tenang', tiba-tiba nongol hantunya. Emang kampret banget kan, si Wan. Best moment : saat Renai(Rose Bryne), istrinya Josh keliling-keliling rumah di tengah malam gara-gara suara piano(klise dan gak ada kerjaan banget ya), dan lama sekali jantung saya berdegup kencang gara-gara musik nan kampret itu, dan saat degup jantung mereda, nongol deh hantunya. Fuck you James Wan! Worst moment: Intermezzo tidak penting yang malah menyita waktu, walau memberi sedikit waktu istirahat bagi saya untuk melenturkan saraf-saraf takut saya. Unforgettable moment: Arwah ibunya Parker (gambar paling atas) tiba-tiba muncul dan teriak 'JANGAN COBA-COBA!!!' di depan mukanya Renai. Ah, saya sudah kehabisan kata-kata. Silahkan tonton sendiri di bioskop dan rasakan sendiri kebangsatan horor ala James Wan. Selamat menyaksikan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H