Lihat ke Halaman Asli

Tradisi Unik Merariq Suku Sasak

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nyongkolan

Ada satu hal yang sangat unik namun sakral di Pulau Lombok ini khususnya orang asli Sasak, yaitu tradisi kawin lari atau biasa disebut merariq. Merariq berarti melarikan calon istri ke rumah kerabat atau keluarga si cowok, kemudian nantinya keluarga atau kerabat tersebut menyampaikan pesan kepada keluarga cewek bahwa anaknya telah dilarikan.

Nyongkolan, adat setelah Merariq

Tradisi ini sudah ada sejak dahulu, dan pemuda Sasak lebih memilih cara ini daripada meminta atau melamar karena mereka menganggap merariq atau melarikan lebih kesatria. Setelah si Lelaki “menculik” calon istrinya, kemudian kerabat dari pihak lelaki memberi kabar kepada pihak perempuan dalam istilah Sasak disebut Nyelabar. Namun Nyelabar tidak boleh dilakukan oleh orang tua dari si lelaki. Nyelabar pun harus mengikuti tata cara yang sudah menjadi standar di Suku Sasak, yaitu jumlah kerabat 5 orang yang mengenakan pakaian adat dan harus minta ijin ke tokoh adat atau kliang di desa / kampung tempat si calon istri berasal. Tradisi Merariq ini memang harus dilestarikan karena merupakan sebuah warisan budaya asli Suku Sasak yang unik dan sakral.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline