Martono Imam Santoso, SIP, Camat Gedangsari, Gunungkidul gemes melihat potensi wisata di wilayahnya. Kreatifitas anak muda dalam merintis wisata Puncak 4G di Padukuhan Manggung, Desa Ngalang begitu menggoda.
"Sempat terpikir, pemerintah harus bisa mengolah awan dari sekitar Puncak 4G menjadi hujan" ujar Imam (30/9/17).
Pernyataan di atas terlontar sepontan dalam satu diskusi kecil bersama Karang Taruna setempat bersama personil SUKSES organisasi mantan Napi seluruh Gunungkidul.
Imam mengaku belum tahu persis Puncak 4G berada di ketinggian berapa dpl. Tetapi dilihat dari sisi awan bergulung, menurut dia tingginya tidak kalah dengan Gunung Api Purba (GAP).
"Mega warna putih itu berada jauh di bawah Puncak 4G," ungkapnya geleng kepala, isyarat takjub.
Intuisi serta improvisasi pemikirannya melayang jauh. Awan yang mengepung Puncak 4G dengan teknologi perlu ditangkap, harapannya bisa mengembun dan jatuh ke bumi.
Awan, menurut Camat yang satu ini adalah semacam energi terbarukan. Dasarnya di Gunungkidul difasilitasi Pemerintah Pusat dengan Baron Techno Parks (BTP).
"Kalau Puncak 4G berkolaborasi dengan BTP, wisatanya berkembang, kebutuhan air relatif tersedia," tandasnya.
Dia megaku tak kenal henti mencari terobosan agar awan Puncak 4G dapat dijinakkan menjadi hujan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H