Lihat ke Halaman Asli

Anies Baswedan Mengetuk Pintu yang Sama

Diperbarui: 24 Januari 2017   17:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sahabat saya, sekaligus sparing diskusi di angkringan nasi kucing, Slamet Harjo menulis catatan emas untuk Anies Baswedan. Akademisi yang  cukup berlian ini dinilai gagal mengendalikan Kementrian Pendidikan, kemudian didepak oleh Presiden Joko Widodo karena tiga kesalahan.

Mendadak, angin politik di DKI bertiup super kencang  Anies Barwedan menceburkan diri malang melintang menghadang Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok.

Karib saya mengatakan, Anies Baswedan mengetuk pintu di rumah yang sama. Sementara rumah tersebut pemiliknya  masih Joko Widodo. Ini sebuah isyarat bahwa Anies melakukan perlawanan, dengan catatan kalau dia berhasil menumbangkan Agus Yudhoyono dan Ahok.

Anies dilemparkan dari Kabinet Kerja, ibarat disakiti karena terindikasi prestasinya jeblok. Sebutlah dia tidak mampu mengikis jajaran di bawahnya yang cenderung kurup.  

Teman saya menunjuk, Menkeu Sri Mulyani menemukan anggaran fiktif tunjangan profesi guru sebesar Rp 23,3. Rujukan ada di bisniskeuangan.kompas.com
 Slamet yakin Anies bersih, tidak terlibat dalam rencana pembobolan uang negara yang super jumbo itu. Tapi di sinilah nampak letak ketidakmampuan Anies membenahi birokrasi di kementiannya yang korup.

Sisi lain Jokowi geregetan karena dari 18 juta ruang kelas sekolah ternyata hanya 466 yang kondisinya baik. Tidak sampai 1/2 juta dari 18 juta Kelas Sekolah di Indonesia yang Kondisinya Baik. Rujukannya di m.detik.com

 Saat Kementrian Pendidikan dikendalikan Anies Baswedan banyak anak tidak sekolah memperoleh Kartu Indonesia Pintar (KIP). Itu jelas terungkap di nasional.kompas.com

 Menurut Slamet, Anies Baswedan orang baik, bersih dan pintar, tetapi tidak mampu memberihkan birokrasi warisan lama yang bobrok. Dia tidak mampu memenuhi standar Jokowi yang total fighter.

Anies  sangat brilian dalam dunia akademik, tapi akan kedodoran jika harus memimpin birokrasi yang masih bobrok. Apalagi di DKI Jakarta. Sangat berat bagi Anies membenahi birokrasi maupun bertarung dengan DPRD seperti Ahok. Sangat mengerikan jika DKI dipimpin gubernur yang tidak setangguh Ahok, birokrasi kembali korup.

Kalau sempat memenangkan pertarungan, pertanyaannya, apakah secara batiniah Jokowi akan menerima Anies Baswedan dalam kapasitas sebagai Gubernur DKI?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline