Lihat ke Halaman Asli

Bambang Trim

TERVERIFIKASI

Pendiri Penulis Pro Indonesia

Siapa Tertarik Menjadi Co-Author?

Diperbarui: 26 April 2018   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Pixabay)

Dalam acara bertajuk Gramedia Writers and Readers Forum beberapa waktu lalu, penulis pesohor, Tere Liye, menyatakan ia akan menulis novel bersama co-author. Bahkan, ia menyatakan hendak merekrut dan menyeleksi co-author untuk diajak bekerja sama. Tampaknya Tere Liye tengah menyiapkan energi lebih besar untuk menghasilkan novel-novel tebal nan laris lebih banyak lagi.

Apakah lazim menggunakan co-author dalam penulisan fiksi seperti novel? Lazim dan sah-sah saja. Novel yang heboh baru-baru ini di Indonesia, Ghost Fleet, karya P. W. Singer juga dibantu penulisannya oleh August Cole sebagai co-author atau penggagas/pengarang pendamping.

Istilah author dan writer terkadang saling dipertukarkan untuk sebutan pengarang atau penulis. Namun, ada makna lain yang dikandung author yaitu sebagai originator (pemilik gagasan/penggagas) dari sebuah perencanaan atau buku (Oxford Dictionaries). 

Berkaitan dengan makna spesifik tersebut maka seorang author tidak selalu harus mampu atau mahir menulis.

Ilustrasi: Shutterstock

Author yang tidak mahir menulis dapat merekrut seorang co-author atau co-writer. Lalu, apa bedanya antara co-author dan co-writer? Jika co-writer hanya membantu dalam penulisan secara teknis, co-author justru turut menyumbangkan ide/gagasan penulisan. Co-author dan co-writer namanya sama-sama muncul atau dikreditkan pada kover dan halaman hak cipta sebuah buku.

Boleh jadi Tere Liye harus mengikuti jejak seorang Edward Stratemeyer. Siapa dia? Stratemeyer terkenal sebagai penulis sangat produktif, terutama dalam bidang fiksi anak-anak dan remaja bergenre misteri. Sepanjang hidupnya ia telah menulis 1.300 judul buku, terutama menggagas dan mengembangkan seri novel anak-anak, seperti The Rover Boys, The Bobbsey Twin, Tom Swift, The Hardy Boys, dan seri detektif gadis remaja, Nancy Drew.

Edward---sebagaimana dikutip dari Wikipedia---disebut-sebut sebagai pionir usaha book packager yang memproduksi buku-buku serial dengan seri panjang dan konsisten sejak 1906. Ia membentuk tim, mempekerjakan para penulis lepas, editor lepas, penulis pendamping, stenografer, copywriter, dan sekretaris di bawah naungan Stratemeyer Syndicate.

Salah seorang penulis andal yang direkrut Edward adalah Mildred Benson---seorang jurnalis dan penulis buku anak. Mildred menjadi tokoh di balik pengembangan karakter Nancy Drew yang ditulis dengan nama pena Carolyn Keene.

Novel karya tim Stratemeyer yang diterjemahkan di Indonesia (Sumber: Elexmedia)

Jadi, di sekeliling Edward, bekerja juga para penulis yang punya kapasitas sebagai author atau penggagas. Semua penulis yang bekerja untuk Edward menggunakan nama pena yang hak ciptanya dimiliki oleh Stratemeyer Syndicate.

Para pembaca novel-novel serial produksi Stratemeyer tidak menyadari bahwa novel itu ditulis oleh banyak orang. Letak kehebatan Edward memang kemampuannya mengelola dan mengarahkan para penulis sehingga mereka mampu menulis dengan gaya penulisan yang sama.  

Mungkin Tere Liye juga dapat mengikuti contoh seperti ini jika ia hendak mendirikan sebuah usaha yang memproduksi novel-novel serial secara produktif dan konsisten. Ia harus mencari para co-author atau co-writer yang mampu menulis segaya dengan dia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline