Lihat ke Halaman Asli

Bambang Trim

TERVERIFIKASI

Pendiri Penulis Pro Indonesia

Mantan Terindah itu Peribahasa

Diperbarui: 25 Juli 2016   02:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jika saya tuliskan syair berikut ini, apakah Anda dapat menebaknya?

Denting piano/ Kala jemari menari/ Nada merambat pelan/ Di kesunyian malam saat datang rintik hujan/ Mengejar sebuah bayang/ Yang pernah terlupakan ....

Saya yakin Anda, generasi yang dibesarkan bersama lagu-lagu Iwan Fals dapat menebaknya. Ataupun generasi sekarang yang mendengarnya dari mulut Ariel Noah dan juga sang legenda, Iwan Fals. Itu syair atau lirik lagu romantis "Yang Terlupakan".

Jika saya tuliskan frasa atau kalimat berikut, apakah Anda dapat menebaknya juga?

Tertumbuk biduk dibelokkan, tertumbuk kata dipikiri.

Bertemu ruas dengan buku.

Kapal satu nakhoda dua.

Ya, saya yakin Anda dapat menebak bahwa tiga baris kalimat itu adalah peribahasa. Namun, apakah Anda tahu maknanya? 

Makna yang pertama yaitu segala persoalan atau masalah hendaklah diupayakan jalan keluarnya dengan berbagai cara. Peribahasa kedua bermakna bertemunya antara dua pihak atau beberapa pihak yang berunding pada kata sepakat atau bertemunya seorang lelaki dan seorang perempuan yang berjodoh serta memiliki sifat saling melengkapi. Lalu, yang ketiga bermakna sulitnya sebuah organisasi jika ada dua orang yang memimpin, kecuali sebuah keluarga yang dikemudikan oleh suami-istri dengan pembagian tugas yang seimbang.

Kalau yang ini apakah Anda tahu maknanya? When I'm feeling blue, all I have to do/ Is take a look at you, then I'm not so blue ... Sekali lagi ini lirik lagu romantis. Asalnya dari Barat sana dan Anda yang sudah hafal betul masih terngiang suara Phil Collins menyanyikannya. Mana ungkapan di situ? When I'm feeling blue yang bermakna saya sedang jatuh cinta. Jadi, bahasa lain juga memiliki kekayaan ungkapan atau peribahasa. Ungkapan dan peribahasa itu tidak dapat dimaknai secara harfiah pada saat diterjemahkan.

Bahasa Indonesia, bahasa kebanggaan kita memiliki kekayaan peribahasa, ungkapan, dan pepatah yang luar biasa. Peninggalan lama itu malah lebih berenergi, lebih menyentuh, atau istilah anak sekarang bikin njleb daripada kutipan-kutipan (quote) ala motivator kebanyakan kini. Peribahasa secara umum disampaikan sebagai sebuah perumpamaan yang menggunakan analogi benda mati ataupun hewan dan tumbuhan. Penyampaiannya halus, tetapi maknanya mampu menghunjam ke hati seseorang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline