[caption caption="Ilustrasi biografi. Sumber: tes.com"][/caption]Menelusuri data daftar buku-buku best seller pada 3 April 2016 di New York Times Best Seller maka 4 di antara 10 buku dalam daftar tersebut adalah kategori kisah hidup seseorang. Buku semacam ini yaitu biografi, autobiografi, dan memoar dikategorikan oleh NY Best Sellers ke dalam buku nonfiksi.
Satu di antaranya sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yaitu buku I am Malala, sebuah autobiografi yang ditulis langsung oleh Malala Yousafzai bersama Christina Lamb. Malala adalah sosok gadis aktivitis peraih Nobel Perdamaian 2014 yang memperjuangkan kesetaraan pendidikan untuk anak perempuan.
Ia tinggal di wilayah Pakistan yang mendapat pengaruh Taliban. Kisah hidupnya pun dramatis ketika dalam usia remaja ia ditembak oleh tentara Taliban. Namun, ajal belum berkenan menjemput Malala meski ia tertembak di kepala dan leher.
Malala kemudian dilarikan ke Inggris bersama keluarganya untuk mendapatkan perawatan. Keluarga ini, lalu mendapat perlindungan dari pemerintah Inggris dan tinggal di Birmingham. Semua jejak kisah Malala ini dapat ditelusuri dalam bukunya yang diterbitkan di Indonesia oleh Mizan.
Lewat buku semacam autobiografi inilah pembaca akan tahu bagaimana sebenarnya sejarah hidup seseorang, pemikiran-pemikirannya, serta fondasi hidup yang membentuk karakternya. Sewaktu mantan Presiden Soeharto mengeluarkan autobiografi yang dituliskan Ramadhan K.H., banyak orang Indonesia terkejut dengan kisah-kisah yang baru diungkap ke publik.
Buku berjudul Soeharto: Pikiran, Tindakan dan Ucapan Sayamenjadi satu buku autobiografi yang menghebohkan pada zamannya. Salah satu yang menghebohkan tentang penjelasan Soeharto soal operasi petrus alias penembak misterius.
Apa sebenarnya perbedaan biografi, autobiografi, dan memoar? Perbedaannya tipis saja. Jika biografi adalah kisah hidup seseorang yang ditulis dengan sudut pandang orang lain, autobiografi adalah kisah hidup yang ditulis dari sudut pandang pemilik kisah langsung.
Kadang autobiografi ditulis langsung oleh pemilik kisah atau orang itu sendiri, tetapi kadang karena keterbatasan waktu atau kemampuan menulis, pemilik kisah merekrut seorang penulis bayangan (ghost writer) atau penulis pendamping (co-writer). Baik biografi maupun autobiografi biasanya berisikan kisah hidup seseorang dari mulai awal kelahiran atau masa kanak-kanak hingga masa kini.
Berbeda dengan memoar yang biasanya memuat satu kisah atau peristiwa yang sangat penting pada diri pelaku. Contohnya buku Detik-Detik yang Menentukan karya B.J. Habibie yang juga membuat heboh pasca reformasi. Buku tersebut menceritakan peristiwa khusus ketika terjadinya reformasi dan pergantian pucuk kepemimpinan negeri ini. Buku ini menjadi heboh karena salah satu isinya menyinggung alasan Habibie mencopot Prabowo.
Demikianlah sebuah biografi, autobiografi, dan memoar disusun dengan suatu misi untuk mendokumentasikan perjalanan hidup atau pergulatan hidup seseorang dengan maksud tertentu. Banyak biografi, autobiografi, dan memoar yang mengejutkan karena pelakunya berani jujur membongkar perihal dirinya dan orang lain.
Namun, ada juga buku-buku kisah itu yang tidak disampaikan secara jujur, bahkan cenderung menutup-nutupi kekelaman hidup seseorang. Karena itu, seorang penulis terkenal pernah berujar: Jika ingin mengetahui kebohongan seseorang, bacalah biografinya.Tentu saja kalimat tersebut bukan menggeneralisasi semua biografi/autobiogafi, melainkan sekadar menyindir mereka yang menyusun kisah hidup seolah tampak baik.