Lihat ke Halaman Asli

Bambang Trim

TERVERIFIKASI

Pendiri Penulis Pro Indonesia

Gebrak Menulis Buku di "1001 Cerita Nusantara"

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13937318851999871283

Konten Nusantara itu terserak di negeri ini. Ada 1.126 anggota Ikapi dan 1.004-nya berada di Pulau Jawa. Artinya, konten-konten Nusantara dalam buku pun terkonsentrasi di Jawa. Padahal, kalau ditelusuri banyak juga buku-buku berkonten lokal yang terbit di daerah-daera luar Pulau Jawa. Di antara buku-buku itu memang ada yang diterbitkan secara mandiri (self-publisher) dan ada pula yang memang bukan berasal dari anggota Ikapi.


Adalah Qbaca Telkom yang memulai program workshop "Menggagas 1001 Cerita Nusantara" pada 18 Februari 2014 lalu di Medan. Acara ini memang bagian dari ambisi menghimpun buku-buku berkonten Nusantara, lalu menerbitkannya dalam bentuk buku digital alias eBook. Workshop ini sendiri telah diadakan kemudian di Padang pada 25 Februari 2014, lalu menyusul Surabaya pada 5 Maret 2014. Ada delapan kota yang direncanakan masuk dalam persinggahan workshop setengah hari ini.

Workshop "Menggagas 1001 Cerita Nusantara" merupakan trigger untuk mendorong pemangku kepentingan di dunia perbukuan (penerbit, penulis, perpustakaan/taman bacaan masyarakat, komunitas literasi, dan akademisi) mau meluaskan akses buku-buku berkonten Nusantara dalam format digital. Dalam sebuah kunjungan tim Qbaca ke BPAD Sumut, ditemukan begitu banyak konten dalam bentuk cerita rakyat yang hanya tersedia di perpustakaan daerah tersebut, tidak di tempat lainnya.

[caption id="attachment_298096" align="aligncenter" width="300" caption="Workshop Menggagas 1001 Cerita Nusantara di Medan"][/caption]

Semua orang bisa berpartisipasi dalam pemajangan buku digital (eBook) berkonten Nusantara di Qbaca. Bahkan, para penulis yang baru memiliki naskah dan belum memiliki penerbit untuk diterbitkan pun dapat berpartisipasi sehingga Qbaca akan mencarikan penerbit untuk mengolah naskah. Begitupun yang sangat diharapkan tersimpannya naskah-naskah lama yang sudah tidak diterbitkan lagi, Qbaca berharap penulis ataupun ahli waris penulis (bagi penulis yang sudah meninggal) untuk mau membukukan ulang dalam format digital.

Buku Apa yang diterbitkan?

Kategori cerita Nusantara di sini tidak hanya terbatas pada genre fiksi, tetapi juga menghimpun genre nonfiksi dan faksi (biografi/autobiografi/memoar). Pendeknya, sebuah buku yang memuat konten Nusantara berupa:


  1. Folklor atau cerita rakyat (fabel, legenda, mitos, dsb.).
  2. Sejarah: tokoh, tempat/daerah, asal usul, bangunan (heritage), peristiwa, dsb.
  3. Seni-Budaya: musik, tari, ritual adat, kearifan lokal, dsb.
  4. Budaya kreatif: arsitektur, kuliner, kerajinan, dsb.
  5. Domain publik berupa buku-buku lama yang hak ciptanya sudah menjadi milik publik, seperti Gurindam 12 Raja Ali Haji.


Jadi, pembaca sasarannya pun terbuka, dari anak hingga dewasa.

Bagaimana Cara Berpartisipasi?

Para penerbit, lembaga nonpenerbit, dan penulis dapat berpartisipasi dalam program ini dengan berbagai teknis kerja sama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline