Lihat ke Halaman Asli

Bambang Yulistyo Tedjo

Aksi Keadilan Indonesia

Masih Pantaskah Hari Anti Peyalahgunaan dan Perdagangan Gelap Narkotika Internasional (HANI) Diperingati?

Diperbarui: 16 Juni 2022   13:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Guratan Kisah Pilu  Dari Seberang Sel Tahanan Kasus Narkotika

  • Catatan Paralegal Forum Akar Rumput Indonesia 

16 Juni 2022Peredaran  narkotika di seluruh penjuru mata  angin yang telah menyasar kepada umat manusia di berbagai belahan bumi, termasuk Indonesia. Setelah berpuluh ribu tahun beredar legal untuk kebutuhan medis, budaya dan relaksasi namun sejak diratifikasinya konvensi tunggal PBB tahun 1961 tentang narkotika oleh Indonesia dimulailah kisah pilu jutaan manusia di bumi pertiwi ini.

Cerita dari bumi Pakuan, seorang ibu yang saat ini sedang gundah namun tak terlihat lelah mengikuti perjalanan  anak bungsunya yang pada saat ini sedang menjalani kehidupan di balik jeruji penjara di wilayah bumi Pakuan.  

ibu ini mencurahkan semua perasaannya beliau merasa sendirian ketika harus mendampingi anaknya karena anak-anaknya yang lain mempunyai kepentingannya masing-masing sehingga beliau harus mondar mandir sendirian mulai dari sel tahanan kepolisian  di Ibukota  ,  ke Lapas  dan Pengadilan Kabupaten yang berpuluh kilo jaraknya dari tempat beliau tinggal. 

Tampak secercah harapan di mata beliau ketika  melihat kedatangan kami,  disitulah beliau merasakan adanya perhatian dan tidak merasa sendirian. Beliau tidak mengeluh meskipun terlihat aura kesedihan dan rasa khawatir terhadap ancaman hukuman yang dituangkan kitab undang-undang madat  terhadap  anaknya. 

Sungguh terlihat gurat lelah perempuan tua yang masih berusaha tegar dan kuat meski jauh di lubuk hatinya sudah menjerit, beliau sempat berkata bahwa ketakutan terbesarnya pada saat ini adalah masalah ancaman hukuman yang akan di jalani oleh putranya beliau merasa gagal menjadi seorang ibu karena keteledorannya putranya sekarang harus berada di balik jeruji besi dan menanti hukuman yang belum pasti. 

Beliau tidak bisa membayangkan betapa hancur hatinya dan betapa dia akan sangat menyesal apabila Tuhan menjemputnya pulang ketika anaknya masih di dalam penjara.

Entah terbuat dari apa hati beliau meskipun terlihat lelah dan menyimpan duka yang dalam namun tidak pernah saya lihat senyuman hilang dari wajah tuanya. 

Hujan dan panas tidak menyurutkan langkah beliau untuk mendampingi putrannya berjam-jam menunggu panggilan sidang tidak membatnya menyerah walaupun pada akhirnya sidang tertunda,  beliau masih saja setia menunggu putranya keluar dari kerangkeng  untuk di pindah ke mobil tahanan dan memeluk sang buah hati dengan deraian doa.

 Sepenggal kisah dari seorang ibu meskipun tersakiti selalu ada pelukan hangat dari seorang ibu meskipun ini bukan salahnya namun beliau tetap ikut bertanggung jawab menanggung beban yang sama, kasih sayang seorang ibu yang tidak akan pernah lekang di makan oleh waktu. 

Kisah seorang ibu yang harus tetap tegar dan kuat menghadapi semuanya meski lelah meski berat namun tak menjegal langkahnya demi buah hati yang selama sembilan  bulan ada dalam kandungannya dan bertahun-tahun hidup dalam kasih sayangnya untuk mendapatkan keadilan dan kepastian hukum.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline