Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Puisi Lepas: Tak Tahu Aku

Diperbarui: 27 Agustus 2024   01:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen pribadi 

Puisi Lepas: Tak Tahu Aku

tak tahu aku apa yang ada di kepalanya
sehingga begitu nyata besarnya kepala

tak tahu aku apa yang ada di hatinya ini
sehingga nampak sekali tingginya hati

tak tahu aku kapan dia akan mengerti
bahwa sifat-sifatnya itu tidak terpuji

tak tahu aku apakah dia telah tahu
bahwa sifatnya itu mengotori kalbu

tak tahu aku cara menyadarkannya
selain dengan cara mendoakannya

semoga dirinya segera bisa sadar
dan kembali ke jalan yang benar

(tak tahu aku, 2024)

Puisi lepas ini ditulis untuk sekedar mengingatkan bahwa rasa besar kepala dan rasa tinggi hati atau rasa paling pandai dan rasa paling benar sendiri harus dilepaskan atau dikeluarkan dari dalam diri, supaya bisa kembali menempuh jalan hidup yang benar menuju tujuan hidup yang juga benar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline