Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

Bams sedang berikhtiar untuk menayangkan SATU per SATU PUISI dari SEMBILAN rincian PUISI tentang YANG MENDIAMI. Semoga bermanfaat. 🙏🙏

Sekelebat Cerpen | Seribu Bunga

Diperbarui: 8 Juli 2024   05:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen pribadi 

Sekelebat Cerpen | Seribu Bunga

 

Bisnis parfum Mbah Soleh bentuknya hanya berupa kios-kios kecil.  Kios-kios parfumnya Mbah Soleh ukurannya kecil-kecil tetapi jumlahnya sangat banyak. Kalau dihitung jumlahnya bisa mencapai ratusan karena tersebar di banyak tempat di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

Dalam membangun bisnis parfum ini, Mbah Soleh menggunakan tiga prinsip bisnis yang sangat sederhana yaitu pertama, membantu mereka untuk mendapatkan penghasilan yang halal dengan memberikan kesempatan kerja berupa berjualan parfum milik Mbah Soleh. Penyedia modalnya Mbah Soleh dan pemberian pelatihan ketrampilan berjualan yang jujur juga dari Mbah Soleh. Tugas mereka hanya membantu berjualan parfum pada kios yang telah disediakan.

Prinsip bisnis kedua, membantu membudayakan aroma wangi diri pribadi dan lingkungan sekitar. Karena bagaimanapun juga kita ini pasti lebih menyukai bau wangi daripada bau busuk. Budaya aroma wangi ini jika sudah terbentuk maka bisa meningkatkan volume penjualan parfum. Syukur-syukur nantinya apabila parfum sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat, pasti volume penjualan parfum bisa semakin meningkat lagi.

Prinsip bisnis ketiga, dan ini yang menjadi ciri khas bisnisnya Mbah Soleh adalah jumlah jenis parfum yang dijual hanya dua jenis saja yaitu parfum yang berlabel Malaikat Subuh dan Seribu Bunga. Alasannya biar praktis dan pelanggannya segera bisa dilayani dengan cepat karena waktu untuk pilih-pilih dan untuk coba-coba jenis aroma parfum langsung fokus pada kedua jenis parfum tersebut dalam arti penjual dan pembeli  tidak dibingungkan lagi atas pilihan yang terlalu banyak. Alasan lainnya, Mbah Soleh ingin memiliki komunitas pelanggan setia pada kedua jenis parfum tersebut.

Khusus berkaitan dengan parfum seribu bunga, dulu sempat terpikirkan oleh Mbah Soleh untuk mengembangkannya menjadi parfum sejuta bunga. Tapi setelah dirasa-rasa bahwa itu sangat berlebihan, maka niat mengembangkan parfum tersebut dihentikan.

Dari sisi prinsip pribadi sebenarnya Mbah Soleh pernah mengungkapkan bahwa prinsip pribadinya sangat bertolak belakang dengan prinsip yang kedua, terutama bila ditengok dari sumber bau wanginya. Prinsip yang kedua menggunakan sarana parfum untuk mewangikan diri dan sekitarnya, sedangkan menurut Mbah Soleh, sumber bau wangi yang sejati adalah dari sempurnanya akhlak diri. Bukan dari aroma seribu bunga ataupun dari aroma sejuta bunga.

(seribu bunga, 2024)

Sekelebat cerpen ini dirangkai dengan cara singkat dan sangat sederhana untuk cerpen yang berjudul Seribu Bunga. Semoga bermanfaat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline