Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Nano Puisi: Sepercik Embun Kemarau Lama

Diperbarui: 26 Juni 2024   01:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen pribadi 

sepercik embun kemarau lama
tampias pada pelepah jiwa
yang telah sekian lama
terkungkung rasa
hausnya dahaga

diri menanti
siraman rohani
yang sejukkan hati
agar bersemi kembali
tunas saling mengasihi

(sepercik embun kemarau lama, 2024)

Puisi kelima dari sembilan rincian judul puisi tentang Sepercik, khususnya tentang Sepercik Embun Kemarau Lama. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline