Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(belajar mendengarkan puisi) yang dibacakan tanpa harus berapi-api tanpa harus memeras hati

Fibonacci Puisi: Siapa Tahu Matinya akan Begitu

Diperbarui: 22 Mei 2024   01:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen pribadi 

Fibonacci Puisi | Siapa Tahu Matinya akan Begitu

siapa tahu matinya akan begitu
mengulum senyum begitu
wajahnya teduh
mengharu

keikhlasan dan ketqwaannya memancar
dari lakunya yang benar
memantul dari
roh suci

siapa tahu matinya berbahagia
terlihat indah jiwanya
sangat sempurna
matinya

(siapa tahu matinya akan begitu, 2024)

Puisi kedua dari sembilan rincian judul puisi tentang Siapa Tahu, khususnya tentang Siapa Tahu Matinya akan Begitu. Semoga bermanfaat.

Catatan:
Bait pertama sampai dengan bait ketiga, terdiri dari empat baris.
Setiap barisnya tersusun dari jumlah suku kata (jumlah ketukan) yang mengikuti deret bilangan fibonacci: 13, 8, 5, 3.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline