Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(belajar mendengarkan puisi) yang dibacakan tanpa harus berapi-api tanpa harus memeras hati

Fibonacci Puisi: Masih Ada Pengadilan yang Paling Tinggi

Diperbarui: 7 Mei 2024   11:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen pribadi 

Fibonacci Puisi | Masih Ada Pengadilan yang Paling Tinggi

masih ada pengadilan yang paling tinggi
untuk proses pengadilan
yang dipenuhi
tipuan

(masih ada pengadilan yang paling tinggi, 2024)

Puisi ketujuh dari sembilan rincian judul puisi tentang Ada, khususnya tentang Masih Ada Pengadilan yang Paling Tinggi. Semoga bermanfaat.

Catatan:
Puisi satu bait yang terdiri dari empat baris.
Setiap barisnya tersusun dari jumlah suku kata (jumlah ketukan) yang mengikuti deret bilangan fibonacci: 13, 8, 5, 3.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline