Sekelebat Cerpen | Pengganti Indah
Sejak berpisah dari Indah kemudian pindah kerja di Surabaya, Mas Bambang belum memikirkan untuk mencari pengganti Indah. Meskipun sudah diberitahukan oleh Mbah Soleh bahwa jodohnya Mas Bambang sudah ada di tangan Ibunya Mas Bambang, tetapi Mas Bambang sepertinya masih malas untuk menindaklanjutinya. Anehnya, Ibunya juga tidak pernah mengingatkan agar Mas Bambang segera menikah setelah tak jadi menikah dengan Indah. Anehnya juga, Mbah Soleh juga tak pernah menanyakan apakah Mas Bambang sudah bertanya kepada Ibunya tentang siapa jodoh Mas Bambang atau siapa calon pengganti Indah.
Ketidakinginan Mas Bambang untuk mencari pengganti Indah bisa dilihat dari pergaulan sehari-hari Mas Bambang di tempat kerja dan setelah kerja. Hampir seluruh waktunya dipergunakan untuk bekerja dan untuk bersahabat dengan Mbah Soleh serta dengan Mbah Romli. Sama sekali tak pernah terlihat akrab, jalan bareng atau diskusi dengan seorang wanita. Tidak seperti dulu ketika di Bandung, Mas Bambang begitu rajin, setia mendampingi dan didampingi Indah setiap sore hari pulang kerja dan di hari-hari libur kerja.
Akhir-akhir ini Mas Bambang jarang pulang menengok Ibunya di Pasuruan. Waktu yang mustinya dipergunakan Mas Bambang untuk mengunjungi Ibunya dialihksn untuk mengunjungi Mbah Romli di puncak Bukit Pegat.
Apa yang sebenarnya sedang dicari oleh Mas Bambang sehingga Mas Bambang begitu bersemangat dan rajin mengunjungi Mbah Romli? dan mengapa Mas Bambang tak punya keinginan untuk mencari pengganti Indah?
(pengganti indah, 2024)
Sekelebat cerpen ini dirangkai dengan cara singkat dan sangat sederhana untuk menceritakan tentang Pengganti Indah. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H