Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Sekelebat Cerpen: Bertemunya Dua Orang Hebat (5)

Diperbarui: 24 April 2024   04:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen pribadi 

Sekelebat Cerpen | Bertemunya Dua Orang Hebat (5)

Tanpa menunggu Mas Bambang sampai di puncak bukit, Mbah Soleh menuju rumah Mbah Ramal atau Mbah Romli.

"Assalamualaikum" Mbah Soleh mengucapkan salam di depan pintu yang masih tertutup.

"Wa alaikum salam. Silahkan masuk saja, Leh. Pintunya tidak dikunci," dari dalam terdengar jawaban dari Mbah Romli. Bila dicermati jawaban tersebut menunjukkan bahwa Mbah Romli sudah tahu siapa yang datang, karena ada sebutan nama panggilan Leh di dalam jawaban tadi.

Mbah Soleh kemudian membuka pintu yang memang tidak dikunci seperti kata Mbah Romli.

"Alhamdulillah Rom, kita dipertemukan lagi oleh Gusti di sini," Mbah Soleh memanggil Mbah Romli dengan nama panggilan Rom. Mereka kemudian saling berjabatan tangan.

Bertemunya dua orang hebat ini tidak disaksikan oleh Mas Bambang, karena Mas Bambang masih jauh tertinggal belum sampai ke puncak bukit.

Dua orang hebat, Mbah Soleh dan Mbah Romli bertemu. Mbah Soleh berambut gondrong warna putih semua, sedangkan Mbah Romli gundul dengan penutup kepala kopyah terbuat dari kain rajut berwarna hitam.  

Dua orang hebat, Mbah Soleh dan Mbah Romli bertemu. Mbah Soleh kaya raya punya usaha jualan parfum di tiga kota, sedangkan Mbah Romli boleh disebut "miskin" tinggalnya di atas bukit, hidupnya dari bahan makanan yang tumbuh atau yang ada di sekitar rumahnya. Dua orang hebat ini oleh Gusti Pengeran sama-sama dikaruniai ilmu yang jarang dimiliki oleh orang lain. Keduanya sama-sama memiliki Guru Batin yang sama. Guru Batin yang basisnya sama yaitu Iman dan Taqwa.

"Alhamdulillah Leh, kita dipertemukan lagi di waktu sela dari kesibukan menjalankan amanat tugas hidup kita masing-masing. Saya ditugaskan di tempat sepi di puncak bukit sedangkan kamu ditugaskan di tempat ramai di kota ya Leh?"

"Iya betul Rom, sesuai perintah guru kita"

Mereka berdua sangat akrab. Mbah Soleh mengeluarkan rentengan kopi yang berisi 10 bungkus, disodorkan ke Mbah Romli. Mbah Romli langsung tahu apa yang dimaksudkan oleh Mbah Soleh.

"Kita buat tiga gelas kopi ya Leh?"

"Ya, Rom"

Ternyata Mbah Romli juga tahu bahwa ada tiga orang yang mustinya dibuatkan kopi. Orang yang ketiga tersebut adalah Mas Bambang yang sampai detik itu belum sampai di puncak bukit atau belum sampai di rumahnya Mbah Romli.

(bertemunya dua orang hebat (5), 2024)

Sekelebat cerpen ini dirangkai dengan cara singkat dan sangat sederhana untuk menceritakan tentang Bertemunya Dua Orang Hebat (5). Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline