Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

Bams sedang berikhtiar untuk menayangkan SATU per SATU PUISI dari SEMBILAN rincian PUISI tentang DAMPAK. Semoga bermanfaat. 🙏🙏

Sekelebat Cerpen: Bertemunya Dua Orang Hebat (1)

Diperbarui: 17 April 2024   08:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen pribadi 

Sekelebat Cerpen - Bertemunya Dua Orang Hebat (1)

Saya ceritakan kepada Mbah Soleh bahwa di puncak bukit yang bernama Bukit Pegat ada seorang peramal kematian orang. Orang tersebut bernama Mbah Ramal dengan nama aslinya Romli, Mbah Romli. Hanya tamu yang berani diramal kematiannya yang umumnya berani datang ke Mbah Ramal atau tamu yang ingin menyaksikan prosesi meramalnya. Saya ceritakan juga kepada Mbah Soleh bahwa hasil ramalannya hanya berupa angka saja, tanpa ada satuan waktunya. Sedangkan satuan waktunya (jam, hari, minggu, bulan, atau tahunnya) oleh Mbah Ramal, tamunya disuruh  merenungkan, memikirkan, dan memperkirakan sendiri. Mbah Ramal tak mau dikasih upah berupa uang. Pemberian berupa garam, beras, atau minyak tanah akan beliau terima dengan seikhlasnya yang memberikan. Bahkan beliau juga ikhlas jika tanpa diberi apa-apa.

Untuk mencapai rumahnya yang di puncak bukit butuh waktu satu hari pulang pergi dengan berjalan kaki. Lokasinya ada di perbukitan selatan dekat pantai selatan Jawa Timur. Butuh waktu kira-kira empat jam perjalanan naik kendaraan umum dari Surabaya.

Demikian cerita tersebut secara rinci saya sampaikan kepada Mbah Soleh dalam keadaan santai minum kopi bareng di Warung Kopi Pak Dul yang dekat Kuburan itu.

"Hehehe...Mbah sangat tertarik."

"Betul tertarik ya Mbah?" saya mencoba memastikannya.

"Iya, Mas Bambang...Mbah sangat tertarik...hehehe"

"Alhamdulillah, Mbah...saya sangat senang jika nanti bisa bepergian bareng Mbah"

"Mas Bambang punya waktu longgar kapan?....hehehe"

"Hari sabtu dan minggu, Mbah...apa Mbah nggak ngontrol kios-kios parfumnya, Mbah?"

"Sementara nggak Mbah kontrol dulu gak apa-apa....hehehe"

"Jumat sore kita janjian bertemu di Terminal Bungurasih ya Mbah?"

"Iya"

Tanpa saya duga ternyata Mbah Soleh tertarik dan sepakat untuk berkunjung ke rumah Mbah Ramal di Bukit Pegat. Saya berdoa semoga lancar proses bertemunya dua orang hebat: Mbah Soleh dan Mbah Ramal.

(bertemunya dua orang hebat (1), 2024)

Sekelebat cerpen ini dirangkai dengan cara singkat dan sangat sederhana untuk menceritakan tentang Bertemunya Dua Orang Hebat (1). Semoga bermanfaat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline