Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Nano Puisi: Mudiknya Perasaan

Diperbarui: 2 April 2024   23:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen pribadi 

Nano Puisi | Mudiknya Perasaan

ke manakah mudiknya perasaan
kalau bukan kepada kesejatian

kesejatian dari rasa memiliki
yang dititipkan ke diri pribadi

diri pribadi yang tinggi hati
kembali ke kerendahan hati

kapankah mudiknya perasaan ini
kalau bukan pada saat mawas diri

mawas diri atas perbuatan sehari-hari
yang dilakukan dengan tidak hati-hati

(mudiknya perasaan, 2024)

Puisi kedua dari sembilan rincian judul puisi tentang Mudik, khususnya tentang Mudiknya Perasaan. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline