Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(belajar mendengarkan puisi) yang dibacakan tanpa harus berapi-api tanpa harus memeras hati

Fibonacci Puisi: Lahir Memaafkan Batin Tak Memaafkan

Diperbarui: 29 Maret 2024   01:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen pribadi 

Fibonacci Puisi | Lahir Memaafkan Batin Tak Memaafkan

lahir memaafkan batin tak memaafkan
adakah yang demikian
pernah mengada
di kita

jika batin kita masih tak memaafkan
kenapa lahiriahnya
memberi maaf
mereka

lahir memaafkan batin tak memaafkan
itu tanda belum rela
memberi maaf
mereka

(lahir memaafkan batin tak memaafkan, 2024)

Puisi ketujuh dari sembilan rincian judul puisi tentang Maaf, khususnya tentang Lahir Memaafkan Batin Tak Memaafkan. Semoga bermanfaat.

Catatan:
Bait pertama sampai dengan bait ketiga, terdiri dari empat baris.
Setiap barisnya tersusun dari jumlah suku kata (jumlah ketukan) yang mengikuti deret bilangan fibonacci: 13, 8, 5, 3.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline