Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Nano Puisi: Jejak Ramadan Tatkala Meninggalkan

Diperbarui: 21 Maret 2024   15:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nano Puisi | Jejak Ramadan Tatkala Meninggalkan

jejak ramadan tatkala meninggalkan
di kala rasa rindu masih belum terpuaskan
karena dengan sebulan belum tercukupkan
dan belum tentu tahun depan dipertemukan

jejak ramadan tatkala meninggalkan
diiringi tangisan pilu penuh keharuan
diringi permohonan doa agar dikabulkan
ramadan yang akan datang diperjumpakan

(jejak ramadan tatkala meninggalkan, 2024)

Puisi kesembilan dari sembilan rincian judul puisi tentang Jejak, khususnya tentang Jejak Ramadan Tatkala Meninggalkan. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline