Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Fibonacci Puisi: Jejak Ramadan Ketika Malam Takbiran

Diperbarui: 21 Maret 2024   13:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen pribadi 

Fibonacci Puisi | Jejak Ramadan Ketika Malam Takbiran

jejak ramadan ketika malam takbiran
tanda hari kemenangan
telah disambut
meriah

jejak ramadan ketika malam takbiran
juga sangat mengharukan
karena akan
berpisah


berpisah dengan ramadan di tahun ini
harus bersabar menanti
tahun depannya
kembali


(jejak ramadan ketika malam takbiran, 2024)

Puisi kedelapan dari sembilan rincian judul puisi tentang Jejak, khususnya tentang Jejak Ramadan Ketika Malam Takbiran. Semoga bermanfaat.

Catatan:
Bait pertama sampai dengan bait ketiga, terdiri dari empat baris.
Setiap barisnya tersusun dari jumlah suku kata (jumlah ketukan) yang mengikuti deret bilangan fibonacci: 13, 8, 5, 3.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline