Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Fibonacci Puisi: Jejak Ramadan di Malam Seribu Bulan

Diperbarui: 21 Maret 2024   00:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen pribadi 

Fibonacci Puisi | Jejak Ramadan di Malam Seribu Bulan

jejak ramadan di malam seribu bulan
pada hitungan malam yang
keberapakah
hadirnya

jejak ramadan di malam seribu bulan
sebaiknya tak ditebak
genap ganjilnya
hitungan

jejak ramadan di malam seribu bulan
akan ditunjukkan bagi
yang puasanya
sempurna

(jejak ramadan di malam seribu bulan, 2024)

Puisi ketujuh dari sembilan rincian judul puisi tentang Jejak, khususnya tentang Jejak Ramadan di Malam Seribu Bulan. Semoga bermanfaat.

Catatan:
Bait pertama sampai dengan bait ketiga, terdiri dari empat baris.
Setiap barisnya tersusun dari jumlah suku kata (jumlah ketukan) yang mengikuti deret bilangan fibonacci: 13, 8, 5, 3.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline