Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Fibonacci Puisi: Tinggalkanlah Bujuk Rayu yang Membuai

Diperbarui: 29 Februari 2024   05:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen pribadi 

Fibonacci Puisi | Tinggalkanlah Bujuk Rayu yang Membuai

tinggalkanlah bujuk rayu yang membuai
untuk mengantisipasi
tertipu diri
merugi

tinggalkanlah bujuk rayu yang membuai
dengan cara menjauhi
mengabaikan
rayuan

karena sudah banyak kejadian ini
korban yang tertipu banyak
dan makin marak
terjadi

(tinggalkanlah bujuk rayu yang membuai, 2024)

Puisi kelima dari sembilan rincian judul puisi tentang Tinggalkan, khususnya tentang Tinggalkanlah Bujuk Rayu yang Membuai. Semoga bermanfaat.

Catatan:
Bait pertama sampai dengan bait ketiga, terdiri dari empat baris.
Setiap barisnya tersusun dari jumlah suku kata (jumlah ketukan) yang mengikuti deret bilangan fibonacci: 13, 8, 5, 3.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline