Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Daftar Judul Puisi: Arsip Puisi Bagian Kedua Puluh Sembilan

Diperbarui: 19 Maret 2024   04:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen pribadi 

Daftar Judul Puisi: Arsip Puisi Bagian Kedua Puluh Sembilan

(Arsip Wajah Puisi Bams)

Daftar judul puisi dari arsip puisi bagian kedua puluh sembilan (29) ini merupakan kelanjutan dari daftar judul puisi dari arsip puisi bagian kedua puluh delapan (28), dan hanya berisi daftar judul puisi, bukan berisi konten puisi.

Judul-judul puisi tersebut disusun berdasarkan kronologis penayangannya hingga jumlahnya mencapai seratus (100) judul puisi. Setelah bagian kedua puluh sembilan (29) ini berisi seratus (100) judul puisi, maka akan dilanjutkan ke bagian ketiga puluh (30).

Daftar judul puisi di dalam daftar isi di bawah ini pada awalnya adalah kosong.

Kemudian setiap harinya, jika ada puisi yang tayang atau jika ada puisi yang akan dijadwalkan tayang, maka perlahan-lahan daftar isinya akan terisi hingga jumlahnya mencapai seratus (100) judul puisi.

DAFTAR ISI (Daftar Judul Puisi):

1. Puisi | Rencana Merinci Meletakkan

2. Macro Puisi | Meletakkan Wajah Diri

3. Micro Puisi | Meletakkan Rasa Iri

4. Nano Puisi | Meletakkan Keinginan Pribadi

5. Fibonacci Puisi | Meletakkan Niat yang akan Dijalani

6. Nano Puisi | Meletakkan Rasa Gelisah

7. Macro Puisi | Meletakkan Masalah yang Salah

8. Fibonacci Puisi | Meletakkan Rencana yang Telah Berubah

9. Micro Puisi | Meletakkan Cahaya Cinta

10. Macro Puisi | Meletakkan Bayangannya

11. Puisi | Rencana Merinci Terkesan

12. Micro Puisi | Terkesan Mudah

13. Micro Puisi | Terkesan Indah

14. Nano Puisi | Terkesan Lugu

15. Nano Puisi | Terkesan Pilu

16. Macro Puisi | Terkesan Jahat

17. Macro Puisi | Terkesan Hebat

18. Nano Puisi | Terkesan Suci

19. Nano Puisi | Terkesan Baik Hati

20. Fibonacci Puisi | Terkesan Lemah Tak Berdaya Tak Berguna

21. Puisi | Rencana Merinci Tinggalkan

22. Macro Puisi | Tinggalkan Saja Cara-Cara yang Melanggar Etika

23. Macro Puisi | Tinggalkan Saja Panggung Drama Penuh Pura-Pura

24. Macro Puisi | Tinggalkan Saja Peta yang Tak Ada Rambu-Rambunya

25. Micro Puisi | Tinggalkanlah Khayal Tinggi Tak Membumi

26. Fibonacci Puisi | Tinggalkanlah Bujuk Rayu yang Membuai

27. Micro Puisi | Jangan Tinggalkan Kesejarahan

28. Micro Puisi | Jangan Tinggalkan Kelakuluhuran

29. Nano Puisi | Tinggalkan Keikutcampuran

30. Nano Puisi | Tinggalkan Kesukaserakahan

31. Puisi | Rencana Merinci Menghubungkan

32. Macro Puisi | Menghubungkan Luka dengan Kata

33. Macro Puisi | Menghubungkan Kata dengan Rasa

34. Macro Puisi | Menghubungkan Suka dengan Lena

35. Micro Puisi | Menghubungkan Bekal dengan Ajal

36. Micro Puisi | Menghubungkan Akal dengan Khayal

37. Micro Puisi | Menghubungkan Doa dengan Duka Lara

38. Fibonacci Puisi | Menghubungkan Puisi dengan Patah Hati

39. Nano Puisi | Menghubungkan Mata dengan Semata-Mata

40. Nano Puisi | Menghubungkan Waktu dengan Sewaktu-Waktu

41. Puisi | Rencana Merinci Menempelkan

42. Micro Puisi | Menempelkan Keraguan pada Pembuktian

43. Micro Puisi | Menempelkan Kerinduan pada Pertemuan

44. Micro Puisi | Menempelkan Kebaikan pada Perbuatan

45. Macro Puisi | Menempelkan Tujuan pada Perencanaan

46. Macro Puisi | Menempelkan Proses pada Penghayatan

47. Macro Puisi | Menempelkan Ikhtiar pada Pencarian

48. Nano Puisi | Menempelkan Niat pada Keyakinan

49. Nano Puisi | Menempelkan Doa pada Kepasrahan

50. Fibonacci Puisi | Menempelkan Cinta pada Kebersamaan

51. Puisi | Rencana Merinci Menepikan

52. Macro Puisi | Menepikan Pemikiran dari Kerumitan

53. Micro Puisi | Menepikan Hati dari Ketersinggungan

54. Nano Puisi | Menepikan Keinginan dari Ketergiuran

55. Macro Puisi | Menepikan Perasaan dari Keterbawaan

56. Micro Puisi | Menepikan Diri dari Tak Percaya Diri

57. Fibonacci Puisi | Menepikan Ambisi dari Lupa Diri

58. Nano Puisi | Menepikan Kesukaan dari Kedukaan

59. Micro Puisi | Menepikan Kepergian dari Kepulangan

60. Macro Puisi | Menepikan Keterbukaan dari Ketertutupan

61. Puisi | Rencana Merinci Berguru

62. Macro Puisi | Berguru kepada Batu

63. Micro Puisi | Berguru kepada Tugu

64. Nano Puisi | Berguru kepada Pintu

65. Macro Puisi | Berguru kepada Mata

66. Micro Puisi | Berguru kepada Suara

67. Nano Puisi | Berguru kepada Cahaya

68. Fibonacci Puisi | Berguru kepada Duka kepada Lara

69. Fibonacci Puisi | Berguru kepada Sepi kepada Sunyi

70. Fibonacci Puisi | Berguru kepada Riak kepada Ombak

71. Puisi | Rencana Merinci Ramadan

72. Macro Puisi | Ramadan dan Hati yang Mengasihi

73. Micro Puisi | Ramadan dan Jiwa yang Menghayati

74. Nano Puisi | Ramadan dan Rasa yang Memaklumi

75. Macro Puisi | Ramadan dan Tungku Pikiran

76. Micro Puisi | Ramadan dan Terumbu Perasaan

77. Nano Puisi | Ramadan dan Piramida Kebutuhan

78. Fibonacci Puisi | Ramadan dan Cahaya Jiwa Kearifan

79. Fibonacci Puisi | Ramadan dan Hening Malam Seribu Bulan

80. Fibonacci Puisi | Ramadan dan Lahir Batin yang Memaafkan

81. Puisi | Rencana Merinci Jejak

82. Micro Puisi | Ke Manakah Jejak Ramadan

83. Micro Puisi | Bersama Jejak Ramadan

84. Nano Puisi | Jejak Dahaga Ini ke Mana

85. Nano Puisi | Jejak Lapar Itu ke Mana

86. Macro Puisi | Jejak Siang Ini ke Mana

87. Macro Puisi | Jejak Malam Itu ke Mana

88. Fibonacci Puisi | Jejak Ramadan di Malam Seribu Bulan

89. Fibonacci Puisi | Jejak Ramadan Ketika Malam Takbiran

90. Nano Puisi | Jejak Ramadan Tatkala Meninggalkan

91. Puisi | Rencana Merinci Puasa

92. Fibonacci Puisi | Puasa Hati Puasanya Hati-Hati

93. Fibonacci Puisi | Puasa Kata Puasanya Kata-Kata

94. Macro Puisi | Puasanya Cinta Selalu Setia

95. Nano Puisi | Puasanya Jiwa Sucikan Nyawa

96. Nano Puisi | Puasa Mati Suwung Rasa Sejati

97. Micro Puisi | Puasa Hidup Sederhanakan Diri

98. Nano Puisi | Puasa Bicara Tak Berkata Apa-Apa

99. Micro Puisi | Puasa Harta Tak Memiliki Apa-Apa

100. Macro Puisi | Puasa Mata Puasa Jelalatannya Mata

Catatan:
Daftar judul puisi dari arsip puisi bagian kedua puluh sembilan (29) ini hanya berisi daftar judul puisi, bukan berisi konten puisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline