Daftar Judul Puisi: Arsip Puisi Bagian Kedua Puluh Sembilan
(Arsip Wajah Puisi Bams)
Daftar judul puisi dari arsip puisi bagian kedua puluh sembilan (29) ini merupakan kelanjutan dari daftar judul puisi dari arsip puisi bagian kedua puluh delapan (28), dan hanya berisi daftar judul puisi, bukan berisi konten puisi.
Judul-judul puisi tersebut disusun berdasarkan kronologis penayangannya hingga jumlahnya mencapai seratus (100) judul puisi. Setelah bagian kedua puluh sembilan (29) ini berisi seratus (100) judul puisi, maka akan dilanjutkan ke bagian ketiga puluh (30).
Daftar judul puisi di dalam daftar isi di bawah ini pada awalnya adalah kosong.
Kemudian setiap harinya, jika ada puisi yang tayang atau jika ada puisi yang akan dijadwalkan tayang, maka perlahan-lahan daftar isinya akan terisi hingga jumlahnya mencapai seratus (100) judul puisi.
DAFTAR ISI (Daftar Judul Puisi):
1. Puisi | Rencana Merinci Meletakkan
2. Macro Puisi | Meletakkan Wajah Diri
3. Micro Puisi | Meletakkan Rasa Iri
4. Nano Puisi | Meletakkan Keinginan Pribadi
5. Fibonacci Puisi | Meletakkan Niat yang akan Dijalani
6. Nano Puisi | Meletakkan Rasa Gelisah
7. Macro Puisi | Meletakkan Masalah yang Salah
8. Fibonacci Puisi | Meletakkan Rencana yang Telah Berubah
9. Micro Puisi | Meletakkan Cahaya Cinta
10. Macro Puisi | Meletakkan Bayangannya
11. Puisi | Rencana Merinci Terkesan
12. Micro Puisi | Terkesan Mudah
13. Micro Puisi | Terkesan Indah
14. Nano Puisi | Terkesan Lugu
15. Nano Puisi | Terkesan Pilu
16. Macro Puisi | Terkesan Jahat
17. Macro Puisi | Terkesan Hebat
18. Nano Puisi | Terkesan Suci
19. Nano Puisi | Terkesan Baik Hati
20. Fibonacci Puisi | Terkesan Lemah Tak Berdaya Tak Berguna
21. Puisi | Rencana Merinci Tinggalkan
22. Macro Puisi | Tinggalkan Saja Cara-Cara yang Melanggar Etika
23. Macro Puisi | Tinggalkan Saja Panggung Drama Penuh Pura-Pura
24. Macro Puisi | Tinggalkan Saja Peta yang Tak Ada Rambu-Rambunya
25. Micro Puisi | Tinggalkanlah Khayal Tinggi Tak Membumi
26. Fibonacci Puisi | Tinggalkanlah Bujuk Rayu yang Membuai
27. Micro Puisi | Jangan Tinggalkan Kesejarahan
28. Micro Puisi | Jangan Tinggalkan Kelakuluhuran
29. Nano Puisi | Tinggalkan Keikutcampuran
30. Nano Puisi | Tinggalkan Kesukaserakahan
31. Puisi | Rencana Merinci Menghubungkan
32. Macro Puisi | Menghubungkan Luka dengan Kata
33. Macro Puisi | Menghubungkan Kata dengan Rasa
34. Macro Puisi | Menghubungkan Suka dengan Lena
35. Micro Puisi | Menghubungkan Bekal dengan Ajal
36. Micro Puisi | Menghubungkan Akal dengan Khayal
37. Micro Puisi | Menghubungkan Doa dengan Duka Lara
38. Fibonacci Puisi | Menghubungkan Puisi dengan Patah Hati
39. Nano Puisi | Menghubungkan Mata dengan Semata-Mata
40. Nano Puisi | Menghubungkan Waktu dengan Sewaktu-Waktu
41. Puisi | Rencana Merinci Menempelkan
42. Micro Puisi | Menempelkan Keraguan pada Pembuktian
43. Micro Puisi | Menempelkan Kerinduan pada Pertemuan
44. Micro Puisi | Menempelkan Kebaikan pada Perbuatan
45. Macro Puisi | Menempelkan Tujuan pada Perencanaan
46. Macro Puisi | Menempelkan Proses pada Penghayatan
47. Macro Puisi | Menempelkan Ikhtiar pada Pencarian
48. Nano Puisi | Menempelkan Niat pada Keyakinan
49. Nano Puisi | Menempelkan Doa pada Kepasrahan
50. Fibonacci Puisi | Menempelkan Cinta pada Kebersamaan
51. Puisi | Rencana Merinci Menepikan
52. Macro Puisi | Menepikan Pemikiran dari Kerumitan
53. Micro Puisi | Menepikan Hati dari Ketersinggungan
54. Nano Puisi | Menepikan Keinginan dari Ketergiuran
55. Macro Puisi | Menepikan Perasaan dari Keterbawaan
56. Micro Puisi | Menepikan Diri dari Tak Percaya Diri
57. Fibonacci Puisi | Menepikan Ambisi dari Lupa Diri
58. Nano Puisi | Menepikan Kesukaan dari Kedukaan
59. Micro Puisi | Menepikan Kepergian dari Kepulangan
60. Macro Puisi | Menepikan Keterbukaan dari Ketertutupan
61. Puisi | Rencana Merinci Berguru
62. Macro Puisi | Berguru kepada Batu
63. Micro Puisi | Berguru kepada Tugu
64. Nano Puisi | Berguru kepada Pintu
65. Macro Puisi | Berguru kepada Mata
66. Micro Puisi | Berguru kepada Suara
67. Nano Puisi | Berguru kepada Cahaya
68. Fibonacci Puisi | Berguru kepada Duka kepada Lara
69. Fibonacci Puisi | Berguru kepada Sepi kepada Sunyi
70. Fibonacci Puisi | Berguru kepada Riak kepada Ombak
71. Puisi | Rencana Merinci Ramadan
72. Macro Puisi | Ramadan dan Hati yang Mengasihi
73. Micro Puisi | Ramadan dan Jiwa yang Menghayati
74. Nano Puisi | Ramadan dan Rasa yang Memaklumi
75. Macro Puisi | Ramadan dan Tungku Pikiran
76. Micro Puisi | Ramadan dan Terumbu Perasaan
77. Nano Puisi | Ramadan dan Piramida Kebutuhan
78. Fibonacci Puisi | Ramadan dan Cahaya Jiwa Kearifan
79. Fibonacci Puisi | Ramadan dan Hening Malam Seribu Bulan
80. Fibonacci Puisi | Ramadan dan Lahir Batin yang Memaafkan
81. Puisi | Rencana Merinci Jejak
82. Micro Puisi | Ke Manakah Jejak Ramadan
83. Micro Puisi | Bersama Jejak Ramadan
84. Nano Puisi | Jejak Dahaga Ini ke Mana
85. Nano Puisi | Jejak Lapar Itu ke Mana
86. Macro Puisi | Jejak Siang Ini ke Mana
87. Macro Puisi | Jejak Malam Itu ke Mana
88. Fibonacci Puisi | Jejak Ramadan di Malam Seribu Bulan
89. Fibonacci Puisi | Jejak Ramadan Ketika Malam Takbiran
90. Nano Puisi | Jejak Ramadan Tatkala Meninggalkan
91. Puisi | Rencana Merinci Puasa
92. Fibonacci Puisi | Puasa Hati Puasanya Hati-Hati
93. Fibonacci Puisi | Puasa Kata Puasanya Kata-Kata
94. Macro Puisi | Puasanya Cinta Selalu Setia
95. Nano Puisi | Puasanya Jiwa Sucikan Nyawa
96. Nano Puisi | Puasa Mati Suwung Rasa Sejati
97. Micro Puisi | Puasa Hidup Sederhanakan Diri
98. Nano Puisi | Puasa Bicara Tak Berkata Apa-Apa
99. Micro Puisi | Puasa Harta Tak Memiliki Apa-Apa
100. Macro Puisi | Puasa Mata Puasa Jelalatannya Mata