Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Fibonacci Puisi: Janganlah Meniru-Niru Repotnya Orang

Diperbarui: 21 Februari 2024   16:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen pribadi 

Fibonacci Puisi | Janganlah Meniru-Niru Repotnya Orang

janganlah meniru-niru repotnya orang
yang berbeda pekerjaan
kepentingan dan
tujuan

tak mengapa jika dianggap pengangguran
tidak punya kesibukan
atau tak punya
kerjaan

dari pada berpura-pura sibuk kerja
menumpuk agenda kerja
yang sebenarnya
tak ada

(janganlah meniru-niru repotnya orang, 2024)

Puisi kesembilan dari sembilan rincian judul puisi tentang Repot, khususnya tentang Janganlah Meniru-Niru Repotnya Orang. Semoga bermanfaat.

Catatan:
Bait pertama sampai dengan bait ketiga, terdiri dari empat baris.
Setiap barisnya tersusun dari jumlah suku kata (jumlah ketukan) yang mengikuti deret bilangan fibonacci: 13, 8, 5, 3.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline