Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Sekelebat Cerpen: Kepatihan Rawa (1)

Diperbarui: 12 Februari 2024   21:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen pribadi 

Sekelebat Cerpen | Kepatihan Rawa (1)

Kepatihan Rawa merupakan salah satu jenis alam kehidupan yang dikuasai oleh makhluk demokratis yang bernama Yamuk.

Terdapat 7 jenis suku Yamuk. Suku Yamuk Darat, hanya bisa hidup di daratan. Suku Yamuk Air, hanya bisa hidup di air. Suku Yamuk Udara, hanya bisa hidup melayang-layang di udara. Suku Yamuk Darat Air, bisa hidup di darat dan di air. Suku Yamuk Darat Udara, bisa hidup di darat dan di udara. Suku Yamuk Udara Air, bisa hidup di udara dan bisa hidup di air. Terakhir Suku Yamuk Darat Udara Air, bisa hidup di darat, di udara, dan di air.

Rata-rata umur hidup untuk masing-masing jenis Yamuk ini berbeda-beda.

Suku Yamuk Darat, yang hanya bisa hidup di daratan memiliki rata-rata umur hidup 3 bulan. Suku Yamuk Air, yang hanya bisa hidup di air, memiliki rata-rata umur hidup 2 bulan. Suku Yamuk Udara, yang hanya bisa hidup melayang-layang di udara, memiliki rata-rata umur hidup 1 bulan. Suku Yamuk Darat Air, yang bisa hidup di darat dan di air, memiliki rata-rata umur hidup 5 bulan. Suku Yamuk Darat Udara, yang bisa hidup di darat dan di udara, memiliki rata-rata umur hidup 4 bulan. Suku Yamuk Udara Air, yang bisa hidup di udara dan bisa hidup di air, memiliki rata-rata umur hidup 3 bulan. Terakhir Suku Yamuk Darat Udara Air, yang bisa hidup di darat, di udara, dan di air, memiliki rata-rata umur hidup 6 bulan.

Sebelumnya telah disebutkan bahwa Yamuk termasuk jenis makhluk yang demokratis. Kedemokratisan jenis makhluk Yamuk di dalam masyarakat Yamuk dapat ditunjukkan ketika mereka memilih pemimpinnya. Ternyata mereka telah memiliki mekanisme sistem demokrasi yang andal. Mekanisme sistem demokrasi tersebut bersifat terprogram dan bergiliran, serta telah tertanam di dalam naluri makhluk Yamuk ini.

Kesempatan menjadi Pemimpin atau Patih di Kepatihan Rawa ini selalu digilirkan untuk masing-masing Suku Yamuk. Tak membedakan ruang hidupnya. Tak membedakan rata-rata umur hidupnya. Di dalam proses penggiliran tersebut juga telah diprogram berdasarkan kesamaan kesempatan yang berdasarkan kriteria gender (laki-laki dan perempuan) dan juga berdasarkan kriteria golongan usia (remaja, dewasa, dan tua).

Nah, silahkan tebak, kira-kira seperti apa dan bagaimana cara  masyarakat Yamuk mengadakan proses pemilihan Patihnya? dan seperti apa pula dan bagaimana cara masing-masing Suku Yamuk mengadakan proses pemilihan Kepala Sukunya?

(kepatihan rawa (1), 2024)

Sekelebat cerpen ini dirangkai dengan cara singkat dan sangat sederhana untuk menceritakan tentang Kepatihan Rawa (1). Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline