Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Fibonacci Puisi: Barangkali Lebih Indah Setelah Mati

Diperbarui: 13 Januari 2024   19:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen pribadi 

Fibonacci Puisi | Barangkali Lebih Indah Setelah Mati

barangkali lebih indah setelah mati
bagi yang tlah meyakini
mempercayai
hal ini

bagi yang mengalami derita dunia
tak ada habis-habisnya
ingin segera
matinya

sebab dia yakin dengan matinya ini
akan bisa mengakhiri
beban derita
jiwanya

(barangkali lebih indah setelah mati, 2024)

Puisi kedelapan dari sembilan rincian judul puisi tentang Barangkali, khususnya tentang Barangkali Lebih Indah Setelah Mati. Semoga bermanfaat.

Catatan:
Bait pertama sampai dengan bait ketiga, terdiri dari empat baris.
Setiap barisnya tersusun dari jumlah suku kata (jumlah ketukan) yang mengikuti deret bilangan fibonacci: 13, 8, 5, 3.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline