Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(uji keikhlasan) tanpa AU alhamdulillah, tanpa centang biru alhamdulillah

Fibonacci Puisi: Janganlah Memaksakan Seperlunya Saja

Diperbarui: 19 Desember 2023   02:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin) 

Fibonacci Puisi | Janganlah Memaksakan Seperlunya Saja

janganlah memaksakan seperlunya saja
tunggu hingga kita rela
siap sedia
bekerja

sesuatu perbuatan yang dipaksakan
jika tetap dipaksakan
nanti hasilnya
percuma

janganlah memaksakan seperlunya saja
untuk waktu sementara
lakukan saja
yang bisa

(janganlah memaksakan seperlunya saja, 2023)

Puisi ketujuh dari sembilan rincian judul puisi tentang Seperlunya, khususnya tentang Janganlah Memaksakan Seperlunya Saja. Semoga bermanfaat.

Catatan:
Bait pertama sampai dengan bait ketiga, terdiri dari empat baris.
Setiap barisnya tersusun dari jumlah suku kata (jumlah ketukan) yang mengikuti deret bilangan fibonacci: 13, 8, 5, 3.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline