Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Sekelebat Cerpen: Pada Awalnya Bejo (8)

Diperbarui: 19 Oktober 2023   14:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin) 

Sekelebat Cerpen | Pada Awalnya Bejo (8)

Untung, Sugeng, dan Bagiyo sekarang tidak lagi bersama-sama seperti dulu.

Untung merantau ke Pekalongan mengikuti saran ayahnya untuk belajar atau nyantri kepada guru ngaji ayahnya. Guru ngajinya sekarang sudah sangat sepuh, dan Untung ditugaskan untuk membantu segala keperluan gurunya tersebut.

"Le (Nak), kamu sekarang sudah waktunya belajar melalui tirakat lelaku ikhlas"
"Ayahmu ini dulu santri kesayangan beliau. Sekarang ayah ingin membalas rasa kasih sayangnya beliau melalui kamu Le."

Untung mendengarkan kata-kata ayahnya dengan penuh hikmat. Jarang ayahnya berbicara kepadanya kecuali ketika sangat penting saja. Untung tahu bahwa sepeninggal ibunya, tentu ayahnya masih sangat kehilangan. Ia mengerti jika ayahnya sedang membicarakan hal yang amat penting.

"Le, temuilah dan mengabdilah ke guru ngaji ayah di Pekalongan. Belajar ikhlas ya Le dalam melayani segala keperluan beliau. Jangan berharap upah."
"Patuhilah perintah beliau dan berakhlaklah yang baik".

Untung mengiyakan semua yang telah dikatakan oleh ayahnya, juga memohon restu serta memohon didoakan pula semoga dirinya mampu menjalankannya.

Sejak kepergian Untung ke Pekalongan. Tinggal Sugeng dan Bagiyo. Sementara Bejo rutin setiap hari bersama ayahnya mengurus dagangannya di Pasar Karangketug. Kadang-kadang Sugeng dan Bagiyo dimintai bantuan menjaga Toko Mracangan pabila ayahnya ada keperluan penting untuk menemui sahabat karibnya di Suryalaya atau menemui guru ngajinya di Pekalongan. Meskipun kunjungannya itu  tidak murni semata-mata bersilaturahmi ke sahabat karibnya dan ke mantan guru ngajinya, tapi juga dibersamai dengan rasa kangennya pada anak bungsunya, dan dibersamai pula dengan rasa kekkawatiran Pak Slamet apakah Untung telah menjalankan tugasnya dengan baik.

(pada awalnya bejo (8), 2023)

Sekelebat cerpen ini dirangkai dengan cara singkat dan sederhana untuk  menceritakan tentang Pada Awalnya Bejo (8). Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline