Fibonacci Puisi: Sabar Menunggu Tidak Sabar pun Menunggu
Diperbarui: 12 September 2023 01:07
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)
Fibonacci Puisi: Sabar Menunggu Tidak Sabarpun Menunggu
sabar menunggu tidak sabarpun menunggu daripada gundah ragu baiknya sabar selalu
di dalam penantian di waktu menunggu pergunakanlah waktumu untuk berdzikir di kalbu
ketika yang ditunggu tak kunjung bertemu semoga di lain waktu kesabaranmu bertemu
(sabar menunggu tidak sabarpun menunggu, 2023)
Puisi ketujuh dari sembilan rincian judul puisi tentang Sabar, khususnya tentang Sabar Menunggu Tidak Sabarpun Menunggu. Semoga bermanfaat.
Catatan: Bait pertama sampai dengan bait ketiga, terdiri dari empat baris. Setiap barisnya tersusun dari jumlah suku kata (jumlah ketukan) yang mengikuti deret bilangan fibonacci: 13, 8, 5, 3.