Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Nano Puisi: Jeda karena Keheranan

Diperbarui: 22 Juli 2023   01:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin) 

Nano Puisi: Jeda karena Keheranan

suatu kejadian dianggap mengherankan
bila terjadinya di luar kewajaran penalaran
yang semestinya tidaklah akan dilakukan

suatu kejadian terasa mengherankan
biasanya mengandung suatu keanehan
yang menyebabkan kita terheran-heran

dengan kejadian yang mengherankan itu
ada kalanya secara tak disadari kita terjeda
dari kegiatan yang kita lakukan pada saat itu
dan digantikan oleh munculnya rasa heran kita

jeda karena keheranan tadi mungkin pernah kita alami
dalam situasi-situasi tertentu yang kebetulan terjadi

sekarang dapatkah kita membayangkan kelak nanti
saat jazad-jazad yang tlah mati dihidupkan kembali
kira-kira akan sempat herankah kita terhadap hal ini
atau sudah tak heran lagi karena sudah mengimani

(jeda karena keheranan, 2023)

Puisi kedua  dari sembilan rincian judul puisi tentang Jeda, khususnya tentang Jeda karena Keheranan. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline