Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Daftar Judul Puisi: Arsip Puisi Bagian Kedua Puluh Empat

Diperbarui: 27 Juli 2023   04:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin) 

Daftar Judul Puisi: Arsip Puisi Bagian Kedua Puluh Empat

(Arsip Wajah Puisi Bams)

Daftar judul puisi dari arsip puisi bagian kedua puluh empat ini merupakan kelanjutan dari daftar judul puisi dari arsip puisi bagian kedua puluh tiga, dan hanya berisi daftar judul puisi, bukan berisi konten puisi.

Judul-judul puisi tersebut disusun berdasarkan kronologis penayangannya hingga jumlahnya mencapai seratus judul puisi. Setelah bagian kedua puluh empat ini berisi seratus judul puisi, maka akan dilanjutkan ke bagian kedua puluh lima.

Daftar judul puisi di dalam daftar isi di bawah ini pada awalnya adalah kosong.

Kemudian setiap harinya, jika ada puisi yang tayang atau jika ada puisi yang akan dijadwalkan tayang, maka perlahan-lahan daftar isinya akan terisi hingga jumlahnya mencapai 100 judul puisi.

DAFTAR ISI (Daftar Judul Puisi):

1. Puisi | Rencana Merinci Hasilnya

2. Micro Puisi: Hasilnya Kini Hasilnya Nanti

3. Macro Puisi: Hasilnya Hidup Hasilnya Mati

4. Nano Puisi: Hasilnya Cinta Hasilnya Benci

5. Nano Puisi: Hasilnya Gaduh Hasilnya Damai

6. Macro Puisi: Hasilnya Gembira Hasilnya Duka

7. Macro Puisi: Hasilnya Waspada Hasilnya Terlena

8. Micro Puisi: Hasilnya Berguna Hasilnya Percuma

9. Nano Puisi: Hasilnya Kenyataan Hasilnya Angan-Angan

10. Micro Puisi: Hasilnya Keyakinan Hasilnya Kebimbangan

11. Puisi | Rencana Merinci Dalamnya

12. Fibonacci Puisi: Dalamnya Penguburan Benci

13. Fibonacci Puisi: Dalamnya Penyerahan Diri

14. Nano Puisi: Dalamnya Introspeksi

15. Macro Puisi: Dalamnya Toleransi

16. Nano Puisi: Dalamnya Persembunyian

17. Micro Puisi: Dalamnya Pengingkaran

18. Macro Puisi: Dalamnya Ketertimbunan

19. Micro Puisi: Dalamnya Keterpurukan

20. Nano Puisi: Dalamnya Keterhinaan

21. Puisi | Rencana Merinci Dialog

22. Micro Puisi: Dialog Mulut dan Mata

23. Micro Puisi: Dialog Mata dan Telinga

24. Micro Puisi: Dialog Mulut dan Telinga

25. Nano Puisi: Dialog Hati dan Pikiran

26. Nano Puisi: Dialog Tubuh dan Jiwa

27. Macro Puisi: Dialog Rintih dan Sakitnya

28. Macro Puisi: Dialog Lupa dan Nikmatnya

29. Fibonacci Puisi: Dialog Usia dan Matinya

30. Fibonacci Puisi: Dialog Sebab dan Akibatnya

31. Puisi | Rencana Merinci Terkadang

32. Micro Puisi: Terkadang Manis Terkadang Sinis

33. Micro Puisi: Terkadang Patuh Terkadang Keluh

34. Micro Puisi: Terkadang Benar Terkadang Samar

35. Nano Puisi: Terkadang Percaya Terkadang Maya

36. Nano Puisi: Terkadang Tertawa Terkadang Kecewa

37. Nano Puisi: Terkadang Terang Terkadang Bimbang

38. Macro Puisi: Terkadang Senang Terkadang Mengerang

39. Macro Puisi: Terkadang Damai Terkadang Tikai

40. Macro Puisi: Terkadang Manfaat Terkadang Mudharat

41. Puisi | Rencana Merinci Mulai dari

42. Fibonacci Puisi: Mulai dari yang Biasa

43. Macro Puisi: Mulai dari yang Bisa

44. Fibonacci Puisi: Mulai dari yang Disuka

45. Micro Puisi: Mulai dari yang di Muka

46. Fibonacci Puisi: Mulai dari yang Tersingkat

47. Nano Puisi: Mulai dari yang Terdekat

48. Fibonacci Puisi: Mulai dari yang Mudah

49. Fibonacci Puisi: Mulai dari yang Pernah

50. Fibonacci Puisi: Mulai dari yang Rendah

51. Puisi | Rencana Merinci Akhiri

52. Fibonacci Puisi: Akhiri dengan Senyum Terindah

53. Micro Puisi: Akhiri Segala Rasa Gelisah

54. Macro Puisi: Akhiri Semua Masalah

55. Fibonacci Puisi: Akhiri dengan Kebaikan Hikmah

56. Nano Puisi: Akhiri yang Tak Berfaedah

57. Micro Puisi: Akhiri Memecah Belah

58. Fibonacci Puisi: Akhiri dengan Khusnul Khatimah

59. Macro Puisi: Akhiri Saling Menuduh Salah

60. Nano Puisi: Akhiri Tak Mau Mengalah

61. Puisi | Rencana Merinci Jeda

62. Macro Puisi: Jeda karena Kekagetan

63. Nano Puisi: Jeda karena Keheranan

64. Micro Puisi: Jeda karena Kekaguman

65. Nano Puisi: Jeda karena Kepiluan

66. Micro Puisi: Jeda karena Kesunyian

67. Macro Puisi: Jeda karena Keserentakan

68. Nano Puisi: Jeda karena Kosongnya Pikiran

69. Micro Puisi: Jeda karena Suwungnya Rasa Perasaan

70. Macro Puisi: Jeda karena Pengakhiran Dzat Kehidupan

71. Puisi | Rencana Merinci Kembalikanlah

72. Fibonacci Puisi: Kembalikanlah dan Arahkan ke yang Benar

73. Fibonacci Puisi: Kembalikanlah yang belum Dikembalikan

74. Fibonacci Puisi: Kembalikanlah Saja yang Bukan Miliknya

75. Fibonacci Puisi: Kembalikanlah dan Jangan Diputar Balik

76. Fibonacci Puisi: Kembalikanlah Cinta Suci dan Rindunya

77. Fibonacci Puisi: Kembalikanlah ke Tempat Asal Berada

78. Nano Puisi: Kembalikanlah Bunganya

79. Micro Puisi: Kembalikanlah dan Ikhlaskan

80. Macro Puisi: Kembalikanlah ke Dirinya Sendiri

81. Puisi | Rencana Merinci Membersamai

82. Nano Puisi: Membersamai Laku dengan Ilmu

83. Nano Puisi: Membersamai Rindu dengan Bertemu

84. Nano Puisi: Membersamai Qalbu dengan Tak Ragu

85. Micro Puisi: Membersamai Cinta dengan Setia

86. Micro Puisi: Membersamai Upaya dengan Doa

87. Fibonacci Puisi: Membersamai Diri dengan Hati-Hati

88. Fibonacci Puisi: Membersamai Arti dengan Bukti-Bukti

89. Macro Puisi: Membersamai Tujuan dengan Berniat Baik

90. Macro Puisi: Membersamai Perbuatan dengan Bersikap Baik

91. Puisi | Rencana Merinci Tidak

92. Fibonacci Puisi: Tidak Membiarkan Dalam Hatinya Dendam

93. Fibonacci Puisi: Tidak Membiarkan Cahya Cintanya Padam

94. Fibonacci Puisi: Tidak Membiarkan Masa Depannya Suram

95. Macro Puisi: Tidak Mau Menambah Musuh

96. Macro Puisi: Tidak Mau Membuat Gaduh

97. Micro Puisi: Tidak Senang Meremehkan Hasil

98. Micro Puisi: Tidak Senang Membuli dan Jahil

99. Nano Puisi: Tidak Usah Kecewa di Batin

100. Nano Puisi: Tidak Usah Ragu Tak Yakin

Catatan:
Daftar judul puisi dari arsip puisi bagian kedua puluh empat ini hanya berisi daftar judul puisi, bukan berisi konten puisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline