Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)
Nano Puisi: Sewaktu-waktu Terpana
sewaktu-waktu terpana karena kagum melihatnya dan tidak kuat menahan rasa dari pesona yang ditampilkannya sehingga mengira akan selamanya
mekarnya pesona sangat sementara sewaktu-waktu akan sirna keindahannya karena dimakan usia sesuai siklus hidupnya untuk itu tetaplah cermat dan selalu waspada dan lebih baik mendekatkan diri ke penciptanya
(sewaktu-waktu terpana, 2023)
Puisi ketiga dari sembilan rincian judul puisi tentang Sewaktu-waktu, khususnya tentang Sewaktu-waktu Terpana. Semoga bermanfaat.