Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Nano Puisi: Rem Sepeda Pancal Puisi

Diperbarui: 11 Februari 2023   05:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin) 

Nano Puisi: Rem Sepeda Pancal Puisi

rem sepeda pancal puisi
kudu selalu dicermati
jangan sampai abai
ini penting sekali

bila sepeda pancal puisi
melaju kencang sekali
hingga di luar kendali
risikonya amat tinggi

rem sepeda pancal puisi
sebagai pengendali diri
tak menabrak sana-sini

juga sebagai tanda hati
yang senantiasa berhati-hati
mau mengalah dan rendah hati

(rem sepeda pancal puisi, 2023)

Puisi kedelapan dari sebelas rincian judul puisi tentang Sepeda Pancal Puisi, khususnya tentang Rem Sepeda Pancal Puisi. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline