Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(ditanggapi) dengan santun

Fibonacci Puisi: Sedang Apa Langit

Diperbarui: 8 Februari 2023   06:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin) 

Fibonacci Puisi: Sedang Apa Langit

sedang apa langit yang memayungi bukit
membatasi rahasia
di balik langit
semesta

sedang apakah di atas ketinggiannya
ditaruh takdir kitakah
agar tak bisa
dijamah

ada apa langit hingga kita tengadah
apa ada singgasana
sumber cahaya
termegah

(sedang apa langit, 2023)

Puisi kedelapan dari delapan rincian judul puisi tentang Sedang Apa, khususnya tentang Sedang Apa Langit. Semoga bermanfaat.

Catatan:
Bait pertama sampai dengan bait ketiga semuanya terdiri dari empat baris.
Setiap barisnya tersusun dari jumlah suku kata (jumlah ketukan) yang mengikuti deret bilangan fibonacci: 13, 8, 5, 3.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline